Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Senin, 18 Juli 2011

Wantimpres Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Maluku

Ambon (KM) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Ginandjar Kartasasmita, memberikan apresiasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Maluku yang terus meningkat pascakonflik sosial 1999.

"Saat konflik 1999 kondisi perekonomian Maluku sangat terpuruk. Di bawah kepemimpinan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu pemulihan ekonomi terus meningkat, terbukti naik menjadi 6,5 di atas pertumbuhan ekonomi nasional, " katanya, saat jamuan makan malam di perumahan dinas gubernuran di kawasan Mangga Dua, kecamatan Nusaniwe, kota Ambon, Senin malam.


Menurutnya proses pemulihan ekonomi pascakonflik sosial 1999 hingga 2011 memberikan landasan cukup kuat bagi pertumbuhan ekonomi  Maluku pada khususnya, juga Indonesia pada umumnya.

"Prestasi ini harus didukung oleh semua pemangku kebijakan di daerah ini, sehingga berdampak bagi peningkatan taraf hidup masyarakat di Maluku," ujarnya.

Ia mengatakan potensi sumberdaya alam laut Maluku yang kaya akan ikan harus dimanfaatlkan optimal untuk kemajuan pembangunan di daerah setempat.

Menurut Ginanjar, pola pikir masyarakat di daerah ini juga harus didorong ke arah yang mendukung program Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, sebagaimana arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak acara Sail Banda di Ambon, Agustus 2010.

Ia mengemukakan, perkembangan perekonomian secara makro dan perubahan kebijakan pemerintah di tingkat nasional maupun provinsi akan sangat mempengaruhi APBD, baik dari sisi pendapatan maupun belanja, sehingga penyusunannya perlu didasari berbagai asumsi perekonomian makro maupun arah kebijakan di tingkat nasional.

"Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas akan bermuara pada semakin terbukanya kesempatan kerja baru, baik melalui perluasan usaha maupun melalui investasi baru," katanya.

Ginanjar lebih jauh menyatakan, masyarakat di Maluku perlu selalu mawas diri tehadap berbagai upaya provokasi yang dilakukan oknum-oknum tertentu, dari dalam maupun luar, yang memang menginginkan daerah ini kembali dilanda konflik berkepanjangan.

"Ini harus diwaspadai, karena orang bisa menggunakan segala cara untuk memprovokasi masyarakat Maluku. Konflik 1999 adalah sejarah kelam yang tidak boleh terulang kembali," tandasnya.

Jamuan makan malam juga di hadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR-RI Lukman Hakim Saifuddin serta Wakil Gubernur Maluku Utara, Gani Kasuba.

Kehadiran para pejabat tinggi tersebut di Ambon bertujuan menghadiri seminar Membangun Sinergi Sistem Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pangan Daerah Kepualuan Indonesia Timur, dijadwalkan berlangsung, Selasa (19/7).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar