Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Kamis, 23 Juni 2011

Pemprov Maluku Bentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

Ambon (KM) - Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Said Assagaf mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Maluku dan Kabupaten/kota telah membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) sebagai upaya mengurangi angka kemiskinan di daerah itu. 

"Kami berharap angka kemiskinan di Maluku dari tahun ke tahun mengalami penurunan signifikan," kata Wagub Said Assagaff pada acara "Sosilisasi Pendataan Program Perlindungan Sosial 2011", di Ambon, Kamis. 

Menurut dia, TKPK sejalan dengan Visi Misi Pemerintah Daerah 2008-2014 yakni mewujudkan masyarakat Maluku yang sejahtera, rukun, religius dan berkualitas.

Untuk mewujudkan visi misi itu, Pemprov menetapkan sejumlah kebijakan diantaranya, kebijakan fiskal, percepatan pembangunan, perbaikan iklim investasi, pembangunan energi,UMKM, industri dan perdagangan serta stabilitas harga bahan pokok dan sistim jaminan nasional.

"Hasilnya terjadi peningkatan ekonomi. Sampai dengan triwulan pertama 2011, angka pertumbuhan ekonomi naik dari lima persen pada 2010 menjadi tujuh persen," katanya. 

Diakui Assagaff, program penanggulangan kemiskinan yang tersebar di berbagai departemen/lembaga yang dilaksanakan pemerintah daerah kurang terkoordinasi dengan baik.

"Untuk itu pembentukan TKPK dianggap strategis untuk memadukan partisipasi semua pihak dalam rangka menanggulangi masalah kemiskinan secara berkelanjutan," katanya.

Ia berharap PPLS 2011 akan membantu Pemrov dan Kabupaten/kota dalam memperbaiki berbagai program dengan fokus sasaran kepada masyarakat yang masih berada di kantong-kantong kemiskinan di berbagai daerah.

Pemprov. katanya, akan menggalang kemitraan pendanaan melaui kerja sama dengan berbagai lembaga mitra seperti Bank Dunia, ILO, JICA, Unicef termasuk Bank Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar