Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Rabu, 01 Juni 2011

Nelayan Tidak Bisa Melaut Akibat Longsor

Ambon (KM) - Nelayan di desa Latuhalat kecamatan Nusaniwe kota Ambon, tidak dapat melaut karena perahu rusak ditimpa bencana longsor yang terjadi beberapa pekan terakhir di Ibu kota provinsi Maluku.

"Sedikitnya 14 perahu nelayan yang berada di Desa Latuhalat, rusak parah dan dinyatakan tidak dapat difungsikan disebabkan bencana longsor akibat intensitas hujan yang tinggi," kata Kadis Kelautan dan Perikanan, Pieter Saimima, di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan tinjauan ke desa Latuhalat, ditemukan 14 perahu yang terdiri dari lima unit perahu berbahan fiber glass beserta mesinnya dan sembilan unit perahu tradisional (semang) rusak sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk melaut.

"Ini sebuah musibah yang sama sekali tidak diinginkan sehingga  menjadi catatan bagi nelayan untuk melihat kondisi tambatan perahu,"ujar Saimima.     

Menurut Pieter, pihaknya juga sedang mendata perahu fiber glass yang rusak tersebut memiliki izin melaut atau tidak, sedangkan perahu tradisional tidak dikenakan izin.

"Perahu fiber glass termasuk jenis perahu yang menggunakan ijin, sehingga harus didata, sementara untuk perahu tradisional tidak menggunakan ijin melaut," katanya.

Diakuinya, pihaknya tidak memiliki anggaran khusus untuk menyikapi permasalah tersebut,  karena bencana yang terjadi diluar program.

"Kita belum bisa bicara bantuan kepada mereka karena ini baru kejadian dan kita tidak bisa mengharapkan dari APBD, itu tidak mungkin. Apalagi tidak ada cadangan anggaran untuk penanggulangan bencana tersebut," kata Pieter.

Ia menjelaskan, pihaknya tetap berupaya membantu kesulitan yang dialami para nelayan tersebut dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial kota Ambon.

"Kami akan berkoordinasi dengan Dinsos untuk memberikan bantuan tanggap darurat kepada para nelayan guna meringankan beban," kata Piet Saimima.

Sebelumnya, DKP kota Ambon telah menyalurkan bantuan cadangan Beras Pemerintah (CBP) tanggap darurat akibat cuaca buruk dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bagi keluarga nelayan di lima kecamatan.

Beras cadangan yang disalurkan untuk lima kecamatan tersebut  sebanyak  88.26 ton, dibagikan kepada 2.892 KK yang tersebar 34 desa dan kelurahan. Setiap KK mendapat bantuan 30 kilogram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar