Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Rabu, 04 Mei 2011

Unido Pamerkan Produk "Pela Gandong"

Ambon (KM) - Badan dunia PBB "United Nations Industrial Development Organization" memamerkan produk pengembangan industri masyarakat melalui program "pela gandong" di Pantai Lawena, Desa Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon, Rabu.

Produk yang dipamerkan Unido dalam Festival Seni Budaya Rakyat dan Potensi Pariwisata Leitimur Selatan itu yakni jus pala, jus nenas, tepung ubi kayu, keripik singkong, keripik pisang, tart dan aneka roti babengka berbahan dasar sagu, yang diproduksi oleh masyarakat Desa Tial, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon.
Selain menjual tepung ubi kayu, keripik singkong, keripik pisang dan jus pala dengan harga Rp5.000, Unido juga membagikan secara cuma-cuma aneka kue, jus pala dan jus campuran pala dan nenas kepada pengunjung yang ingin mencicipinya.

"Pela gandong merupakan program pengembangan ekonomi masyarakat berbasis "income generation" dengan mengandalkan potensi alam setempat, sesuai dengan yang diinginkan oleh mereka sendiri," kata National Project Coordinator Unido Abdul Sialana kepada ANTARA di Ambon.

Ia mengatakan, program hasil kerja sama Unido dengan International Labor Organization (ILO) itu dilakukan terhadap 180 orang di tiap 20 desa di Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sejak 2009 dan akan berakhir pada 2012.

Industri rumah tangga yang dikembangkan bermacam-macam, yakni sayur-mayur dan produk olahan seperti jus pala, nenas dan tx (tropical exotic juice) yang merupakan campuran buah pala, nenas dan tomi-tomi, serta berbagai aneka makanan dan kue dari tepung sagu dan ubi kayu.

Di Pulau Ambon terdapat delapan desa yang menjadi bagian dalam proyek tersebut, yakni Hutumuri, Passo, Negeri Lama, Nania, Rumahtiga, Tial, Suli dan Hitu Messing.

"Sebagai organisasi penyedia pengembangan bisnis, kami memberikan pelatihan, menyediakan fasilitas alat dan teknologi, serta menguatkan sistem pemasarannya, kemudian kami akan memantau hasil kerja mereka," katanya.

Sialana menambahkan, selama tiga bulan terakhir, masyarakat yang diberdayakan melalui program pela gandong mampu memproduksi 400 hingga 800 botol jus pala, nenas dan tx setiap hari.

"Yang sebelum-sebelumnya telah dipasarkan di Smeco Jakarta, produksinya pun bisa mencapai 20.000 botol per hari," kata Abdul Sialana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar