Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Jumat, 24 Juni 2011

AS Keluarkan Larangan Terbang Armada Jet Tempur F-22

Washington (KM/AFP) - Angkatan Udara Amerika Serikat telah mengeluarkan larangan terbang untuk semua armada tempur F-22, pesawat paling canggih di dunia buatan negara adidaya tersebut, setelah muncul masalah pasokan oksigen pesawat itu.

Beberapa pejabat di Washington, Jumat, mengatakan, Raptor F-22, yang bisa menghindari radar, dilarang terbang sejak 3 Mei dan para pejabat Angkatan Udara tidak dapat mengatakan kapan pesawat itu akan kembali ke udara.

"Keselamatan awak udara kami adalah yang terpenting dan kami akan memerlukan waktu yang cukup untuk menjamin kami melakukan penyelidikan yang seksama," kata juru bicara Kapten Jennifer Ferrau kepada AFP.

Angkatan udara telah menyelidiki kemungkinan kemacetan dalam sistem pasokan oksigen pada pesawat itu setelah beberapa pilot melaporkan masalah, menurut jurnal Flight Global.

Dalam satu kasus, F-22 menggores puncak pohon sebelum mendarat dan pilotnya tidak dapat mengingat insiden itu, yang mengindikasikan kemumgkinan gejala hiposia karena kurangnya udara, majalah tersebut melaporkan.

Ferrau menyatakan terlalu cepat untuk mengatakan dengan pasti bahwa masalah teknik itu terkait dengan sistem pembangkit oksigen di dalam pesawat, yang dikenal sebagai OBOGS.

"Kami masih bekerja untuk mengidentifikasi sifat sebenarnya dari masalah itu. Terlalu dini untuk menghubungkan secara pasti masalah-masalah sekarang ini dengan sistem OBOGS itu," katanya.

Sejak Januari, pilot-pilot F-22 telah dilarang terbang di atas 25.000 kaki (7.600 meter), menyusul jatuhnya sebuah jet Raptor di Alaska dalam sebuah penerbangan latihan.

Membatalkan semua armada pesawat adalah langkah yang jarang terjadi, menurut beberapa pejabat.

Pada November 2007, Angkatan Udara melarang terbang semua jet tempur F-15 setelah salah satu pesawat itu terlepas dalam penerbangan dan jatuh.

Pesawat-pesawat itu tidak diperbolehkan kembali ke udara hingga Maret 2008, kata Mayor Chad Steffey.

Angkatan Udara memiliki lebih dari 160 Raptor F-22 dalam armadanya dan merencanakan untuk membuat seluruhnya 187 Raptor.

Pesawat-pesawat itu belum digunakan dalam operasi udara pimpinan NATO di Libya atau perang di Afghanistan dan Irak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar