Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Rabu, 04 Mei 2011

Lantamal IX Tempat Penyelenggaraan Komsos TNI 2011

Ambon (KM) - Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon menjadi tempat penyelanggaraan sosialisasi Komunikasi Sosial (Komsos) TNI 2011.

Sosialisasi Komsos itu dibuka Komandan Lantamal IX, Laksamana Pertama TNI Rahardjo Dwi Prihanggono, menghadirkan pemateri dari Staf Teritorial Mabes TNI, Paban II/Dokbinpuanter Ster Kolonel Kav Agus Suharto, Letkol Cba Osman Putra Negara dan Letkol Marinir Werijon, Rabu.
Rahardjo Dwi Prihanggono mengatakan ditunjuknya Lantamal IX sebagai tempat penyelenggaraan Komsos TNI 2011 merupakan  kehormatan yang diberikan Mabes TNI.

Dia berharap kegiatan yang diikuti para Prajurit TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, Polri, Pegawai Negeri Sipil, mahasiswa dan siswa, dosen dan guru dari sejumlah universitas dan Sekolah Menengah Atas di Ambon itu bermanfaat bagi pembangunan karakter bangsa.

"Kegiatan ini diharapkan dapat mengakomodir ide-ide dan masukan yang sangat berharga untuk membangun karakter bangsa guna memperkuat ketahanan nasional," katanya.

Selain itu, sosialisasi Komsos TNI juga diharapkan memberikan informasi dan pengetahuan yang dilandasi semangat kebangsaan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kolonel Agus Suharto dalam paparannya menjelaskan tentang karakter anak bangsa dan nilai budaya yang mengejawantah dalam kehidupan bermasyarakat.

Karakter, kata dia, tidak dapat diajarkan. Hanya dapat ditularkan melalui internalisasi, keteladanan dan sosial kontrol.

"Pembangunan jati diri dan karakter individu anak bangsa harus dimulai dari rumah, sekolah dan masyarakat," katanya.

Menurut dia, Gerakan Nasional Revitalisasi jati diri bangsa dapat ditempuh melalui jalur pendididkan dan pembinaan kemasyarakatan.

Keteladanan dalam membangun jati diri dan karakter individu anak bangsa harus berjalan dua arah, yakni bawah ke atas (Bottom Up) dan atas ke bawah (Up Down) secara simultan.

Pembinaan ketahanan masyarakat dari bawah ke atas dimulai dari kepala keluarga, pemuka agama, tokoh masyarakat, Kepala Desa, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur hingga Presiden.

Sedangkan keteladanan dari atas ke bawah merupakan kebalikan Bottom Up.

"Ada tiga hal perlu dipahami dan dilaksanakan untuk melakukan perubahan yaitu pembentukan karakter melalui proses tanpa henti, berfikir besar tetapi dimulai dari hal-hal kecil dengan diawali dari diri kita sendiri, dan bertekad melakukan perubahan menuju kebaikan," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar