Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Kamis, 05 Mei 2011

PDRB Maluku Triwulan Pertama Minus 0,58 Persen

Ambon (KM) - Produk Domestik Regional Bruto pada untuk triwulan pertama 2011 tumbuh negatif atau minus 0,58 persen dibandingkan tiga bulan terakhir 2010.

"Pertumbuhan negatif ini terjadi pada enam sektor ekonomi dengan pertumbuhan negatif tertinggi di sektor jasa-jasa yang tercatat -2,13 persen dan terendah sektor industri pengolahan -0,69," kata Kepala Badan Pusat Statistik Maluku, Edison Ritonga di Ambon, Kamis.


Kalau dibanding posisi "Year on Year", pertumbuhan PDRB Maluku tiga tahun pertama 2011 mengalami pertumbuhan cukup besar hingga mencapai level 7,40 persen dari 2010 dan lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Perekonomian Maluku yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan pertama 2011 mencapai Rp2,22 juta, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp1,09 juta.

Sedangkan pengeluaran konsumsi rumah tangga periode Januari-Maret 2011 dibanding triwulan IV tahun lalu turun secara riil sebesar -1,10 persen.

Menurut Edison, pengeluaran konsumsi lembaga swasta tidak mencari untung naik 0,16 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah turun sebesar -2,46 persen.

Sementara pembentukan modal tetap bruto naik menjadi 2,56 persen, ekspor turun -0,62 persen, selanjutnya komponen impor barang dan jasa turun sebesar -4,04 persen.

"Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tumbuh bruto terbesar selama triwulan pertama adalah sektor pertanian sebesar Rp692,54 juta," katanya.

Kemudian, lanjutnya, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp631,62 juta dan terendah adalah sektor listrik dan air bersih Rp12,56 juta.

Sedangkan perhitungan atas dasar harga konstan 2000, sektor pertanian memberikan nilai tambah bruto sebesar Rp343,18 juta dan terendah adalah sektor listrik, gas dan air bersih Rp5,26 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar