Ambon (KM) - Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kristen Bauer menyatakan Amerika menghargai pluralisme (keberagaman) karena masyarakat negara adikuasa itu berasal dari berbagai ras dan agama.
"Amerika merupakan negara yang menghargai pluralisme, masyarakat kami berasal dari berbagai ras dan agama," kata Bauer saat memberikan kuliah umum tentang toleransi beragama di IAIN Ambon, Kamis (12/5).
Acara berlangsung selama 90 menit, diikuti sedikitnya 200-an mahasiswa, dosen dan staf perguruan tinggi tersebut.
Ia menyatakan, pemerintah AS menjamin kebebasan setiap warga negaranya untuk memeluk agama apa pun dan menjalani tata cara peribadatan sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, warga AS menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Mereka menghargai perbedaan dan menghormati kepercayaan dan agama yang dianut oleh sesamanya.
Kendati menara Pentagon dan World Trade Center (WTC) di kota New York sempat dibom oleh teroris pada 2001 dan mengakibatkan ribuan warga AS meninggal dunia, tetapi peristiwa yang dikenal dengan "tragedi 11 September" tidak mengubah budaya hidup toleransi di sana.
"Kejadian itu memang melukai perasaan sebagian warga kami, tetapi mereka tetap menghargai sesamanya," katanya.
Bauer mengharapkan, masyarakat AS dan Maluku yang pernah mengalami konflik horisontal pada Januri 1999 dapat saling mempelajari kehidupan toleransi antar umat beragama.
Selain memberikan kuliah umum, Konsul AS Kristen Bauer juga menerima masukan dan usulan dari beberapa mahasiswa IAIN Ambon, mengenai kebijakan pemerintah AS untuk membantu Indonesia, khususnya Maluku dalam pengembangan bidang pendidikan.
Kristen Bauer juga memberikan dorongan kepada mahasiswa IAIN Ambon untuk melanjutkan pendidikannya di AS dengan menggunakan program beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah dan perguruan tinggi di negara "Paman Sam".
"Kalian bisa mengakses informasi beasiswa dan bantuan pendidikan di website kami," kata Kristen Bauer.
"Tawarkan beasiswa"
Dalam kesempatan berkunjung di SMA Unggulan Siwalima, Bauer menyatakan pemerintah Amerika Serikat melalui konsulatnya di Indonesia menawarkan program beasiswa kepada pelajar SMA di Ambon.
Tawaran itu mencakup sejumlah program bantuan akademik dan beasiswa Strata Satu (S1).
"Pemerintah kami fokus pada pengembangan pendidikan di Indonesia," katanya.
Siswa SMA di Maluku, kata dia, khususnya Kota Ambon yang ingin melanjutkan pendidikannya di Amerika dapat mengakses program-program pendidikan tersebut melalui situs dan layanan jaringan sosial "facebook" resmi Konsulat AS untuk Indoensia.
Bauer mengatakan, ratusan perguruan tinggi di berbagai negara bagian di AS siap menerima pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi S1 di sana melalui program beasiswa yang ditawarkan.
Tidak hanya penawaran beasiswa, Kristen Bauer juga menawarkan program pertukaran pelajar, yakni siswa-siswi SMA asal Indonesia yang ingin mempelajari kehidupan dan sistem pendidikan di AS dikirim untuk tinggal dan bersekolah selama beberapa bulan di negara bagian di sana.
Program pertukaran pelajar yang disediakan pemerintah AS telah dilakukan terhadap siswa-siswi SMA di 14 provinsi di Indonesia dan sekarang mereka ingin menawarkan hal yang sama untuk Maluku.
"Program pertukaran pelajar ini diperuntukkan kepada pelajar yang berusia antara 15 hingga 17 tahun," katanya.
Ia menyatakan, pihaknya juga akan memberikan bantuan buku-buku pelajaran dan tenaga pengajar, khususnya guru bahasa Inggris kepada sekolah-sekolah di Ambon yang berniat terlibat dalam program pendidikan yang ditawarakan oleh pemerintah AS.
"Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia menjadi prioritas pemerintah kami untuk saat ini," kata Kristen Bauer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar