Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Jumat, 08 Juli 2011

Citilink Belum Ingin Buka Rute ke Ambon

Ambon (KM) - Citilink, anak perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, belum ingin membuka rute penerbangan ke Ambon, Maluku.

"Manajemen Citilink belum menindaklanjuti minat yang baru disampaikan secara lisan, beberapa waktu lalu," kata General Manager PT. Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Patimura, Reggynald Kronest, di Ambon, Sabtu.

Ia mengungkapkan, penerbangan ke Ambon itu merupakan rencana rute baru Citilink ke tiga kota tanah air, yakni Kendari (Sulawesi Tenggara) - Ambon (Maluku) - Surabaya (Jawa Timur).

Menurut Reggynald, PT.AP I Cabang Bandara Pattimura siap memberi izin operasi, bila maskapai tersebut mengajukan permohonan resmi.

"Jadi kita sifatnya hanya menunggu menajamen Citilink mengajukan izin untuk beroperasi di bandara internasional Pattimura Ambon," ujarnya.

Ia menjelaskan, beroperasinya pesawat sebuah maskapai penerbangan sangat tergantung hasil survei yang harus dilakukan sebelum proses perizinan diajukan, untuk memutuskan jalur penerbangan tersebut ekonomis atau tidak.

"Kami pada prinsipnya siap membantu," katanya, seraya menyatakan maskapai penerbangan juga harus memenuhi beberapa ketentuan standar internasional sebelum bisa membuka sebuah rute penerbangan.

Bandara internasional Pattimura saat ini mengfasilitasi 11 pesawat yang melayani rute ke Ambon pulang pergi, antara lain PT Garuda Indonesia (dua kali sehari), Lion Air (tiga kali), Sriwijaya Air (sekali), Batavia Air (dua kali) dan sejumlah rute pendek Ambon dan sekitarnya.

Rute-rute pendek itu dilayani oleh PT Merpati Nusantara, PT Wings Air dan Nusantara Buana Air (NBA) ke sejumlah wilayah di Ambon dan Papua seperti Nabire, Fakfak, Banda dan Saumlaki serta Ternate, ibu kota provinsi Maluku Utara.

Citilink berdiri pada 2001 dan berorientasi sebagai salah satu alternatif penerbangan dengan biaya murah di Indonesia.

Maskapai penerbangan Citilink menghentikan penerbangannya pada 15 Januari 2008 untuk melakukan konsolidasi, selanjutnya beroperasi kembali pada September 2008.
Investasi untuk mengoperasikan Citilink mencapai 10 juta dolar AS.

Di bawah naungan manajemen baru, Citilink yang berkantor pusat di Surabaya diharapkan menjadi anak perusahaan Garuda Indonesia yang menguntungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar