Ambon (KM) Pengamat politik Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Prof DR Tonny Pariela menyatakan, peranserta masyarakat dalam menggunakan hak politiknya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) setempat yang berlangsung Senin (16/5) sangat memprihatinkan.
Hal itu disebabkan di setiap TPS dari 615 tempat yang disediakan tercatat puluhan hingga 200-an pemilih tidak memanfaatkan hak suaranya untuk memilih Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon periode 2011-2016.
"Peranserta masyarakat mengikuti Pilkada Ambon rendah. Ini menunjukkan telah terjadi sikap kurang percaya terhadap penyelenggara maupun proses pesta politik tersebut," kata Pariela.
Meski demikian, ia juga mengakui hujan dengan intensitas sedang yang terjadi saat pilkada berlangsung mulai pulul 07.00 - 10.00 WIT turut mempengaruhi keiikutsertaan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi.
Diperkirakan, dari total 253.251 orang yang namanya tercatat dalam daftar pemilih tetap Pilkada Kota Ambon, hanya 60 persen yang menggunakan haknya.
Dalam pengamatannya, fakta itu menunjukkan warga Kota Ambon kurang percaya kepada KPU selaku penyelenggara pilkada, juga pasangan Calon Kepala Daerah maupun proses pemilihan.
Padahal, kata Pariela, pilkada merupakan salah satu media strategis untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar memahami mekanisme pemerintahan, pembangunan dan pelayanan sosial.
"Kondisi yang terjadi dalam pilkada saat ini dikhawatirkan berdampak pada legitimasi pemenang dalam menyelenggarakan pemerintahan," ujarnya.
Pantauan ANTARA, jumlah pemilih tidak hadir di TPS tercatat merata di lima daerah pemilihan (dapil).
Di desa Passo, kecamatan Baguala, misalnya, dari 408 orang yang terdaftar dalam DPT di TPS I, 133 di antaranya tidak hadir.
Di kelurahan Pandan Kasturi (Kecamatan Sirimau), dari 594 pemilih dalam DPT di TPS II, yang hadir hanya 323 orang, bahkan yang tidak menggunakan haknya tercatat 272 orang.
Di salah satu TPS desa Ema, kecamatan Leitimur Selatan, pun terjadi hal serupa, dimana dari 556 pemilih yang terdaftar, 144 di antaranya tidak hadir.
Meneurut Pariela, faktor penyebab lain adalah belum semua warga yang sudah berhak memilih terakomodir dalam DPT, baik pemilih pemula maupun mereka yang namanya pernah terdaftar dalam DPT Pemilu Legislatif 2009 maupun Pemilihan Presiden.
Pasangan calon yang mengikuti pilkada Kota Ambon masing-masing Daniel Palapia-La Suriadi (DAYA), Ferry Wattimury-Awath Ternate (WATTE), Richard Louhenapessy - Muhammad Armyn Syarif Latuconsina (PAPARISA), Ny. HJ Huliselen-Machfud Waliulu (SELALU), Paulus Kastanya - La Hamsidi (KASIH), Abraham Pakel-Saidin Ernas(BRASID), Ny. Olivia Latuconsina - Andre Hehanussa (LATUNUSA), dan Lukcy Watimurry-Hero Abdul Drachman (PATTIMURA).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar