Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Rabu, 18 Mei 2011

Maluku Seleksi Pelatih Sepak Bola Pra PON

Ambon (KM) - Untuk pertama kalinya organsiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pengurus Provinsi (Pengprov) Maluku melakukan seleksi guna memilih figur calon pelatih yang bakal menyiapkan para atlet Pra Pon di daerah.

"Yang terjadi selama ini, para pelatih hanya ditunjuk tapi sekartang kita melakukan seleksi dimana surat undangan hingga proses seleksinya sudah berjalan baik dan diikuti delapan calon," kata Maneger tim seleksi PSSI Maluku, Max Pentury di Ambon, Rabu.

PSSI juga telah membentuk sebuah tim ahli yang terdiri dari Pengurus Provinsi (Pengprov) Maluku sehingga diharapkan dalam waktu dekat ini seluruh hasil yang sudah dipresentasikan oleh calon pelatih sepak bola pra pon dapat terlaksana.

Menurut Pentury, lewat paradigma seperti ini juga diharapkan bisa membuka ruang supaya seluruh proses yang terjadi dalam Pengprov PSSI berlangsung secara demokratis dan melahirkan pelatih-pelatih berkualitas sesuai standar yang diharapkan dalam sepak bola moderen.

"Sistem seleksi calon pelatih sepak bola pra pon seperti ini dimaksudkan agar tidak terjadi berbagai persoalan karena semuanya lewat proses persentase makalah," katanya.

Persentase ini disampaikan delapan calon pelatih yang mengikuti seleksi agar bisa diketahui apa program masing-masing person yang ingin menjadi pelatih baik untuk jangka pendek maupun menengah dan jangka panjang tentunya.

Mereka yang terlibat sebagai tim seleksi antara lain mantan pelatih, pengurus PSSI Pengprov Maluku serta semua insan persepakbolaan yang dianggap profesional dalam menilai dan menyeleksi calon pelatih sepak bola pra pron.

"Pelatih yang dipercayakan adalah mereka yang memiliki kemampuan sebagai pelatih secara tekhnis serta pengalaman sehingga jejak rekam dan kurikulum vitae (CV) diminta guna dijadikan standar penilaian," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar