Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Senin, 16 Mei 2011

GMNI: Kembalikan Pendidikan Pancasila

Jakarta (KM) - Ketua Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Twedy Noviadi menyatakan, pengembalian pendidikan Pancasila dalam kurikulum pendidikan nasional mutlak dilaksanakan.

"Penghilangan pendidikan Pancasila sejak beberapa waktu lalu telah menimbulkan aneka permasalahan serius, terutama ancaman kehilangan jatidiri pada generasi penerus bangsa pejuang ini," tegasnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Bagi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menurutnya, penghilangan pendidikan Pancasila bisa saja merupakan bagian utama dari skenario kaum kapitalis untuk "menghabisi" Indonesia.

Akibatnya, lanjutnya, Indonesia kini merupakan bangsa yang berideologi Pancasila, tetapi seolah-olah menjadikan ideologi ini tabu untuk dipelajari secara benar, malah terkesan mau ditinggalkan.

"Makanya, menyongsong 20 Mei 2011 (Hari Kebangkitan Nasional) dan Hari Lahirnya Pancasila 1 Juni 2011, dan setelah baru saja kita merayakan Hardiknas (2 Mei 2011), ini momentum baik mengembalikan pendidikan Pancasila," tegasnya.

Hanya saja, menurut Twedy Noviady, pendidikan Pancasila harus disesuaikan dengan konteks kekinian, tanpa mengesampingkan sumber historisnya.

"Pendidikan Pancasila dapat menjadi jalan terciptanya 'nation and character building' secara sebenar-benarnya," ujarnya.

Bagi GMNI, tegas Twedy Noviady, Bung Karno sebagai penggali Pancasila dan pencetus pendidikan "nation and character building" harus menjadi titik sentral dari pembudayaan ideologi negara dalam kurikulum pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar