Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Sabtu, 16 Juli 2011

MyFace Tidak Mau Memaksakan Diri

Jakarta (KM) - Band pendatang baru asal kota Bandung, MyFace, mengaku tidak mau memaksakan diri untuk berkarya agar karya musik dan lagu yang mereka ciptakan benar-benar dapat dinikmati masyarakat luas.

"Tidak mudah untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat, khususnya para pendengar musik. Karena itu kami tidak ingin terburu-buru, step by step tetapi pasti maju ke depan," kata vokalis Poetra, saat berbincang dengan wartawan usia bandnya menggelar konser mini di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat malam.

Menurut Poetra, persaingan band di Indonesia sangat ketat dan keteguhan serta kesabaran untuk terus belajar merupakan syarat mutlak bagi yang ingin meraih sukses.

"Kami sangat menyadari hal itu," katanya.

Saat ini, MyFace sudah menyiapkan album perdana berjudul "Terbang" yang akan diluncurkan pada September 2011, di Kali Cikapundung, Bandung.

Album tersebut berisi sembilan lagu termasuk single "Andai Ku Bisa", sebuah nomor balada yang sudah meraih hits di 300 stasiun radio seluruh Indonesia dan banyak di-request tenaga kerja Indonesia di Hong Kong, dan "Virus Kematian" (Say No To Drugs) yang merupakan lagu permintaan khusus Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk kepentingan kampanye antinarkoba.

Diciptakan khusus untuk kampanye antinarkoba, lagu "Virus Kematian" dikemas dalam irama pop, folk, rap dan dance.

"Narkoba sudah menjalar ke segala lapisan masyarakat. Karena itu kami kemas musiknya dalam beberapa genre agar bisa menyentuh banyak kalangan," kata Poetra.

Tujuh lagu lainnya masing-masing berjudul "Terbang", "Cuma Teman", "Tiada Hari Tanpamu", "Percayalah", "Siapa Aku", "Cinta Selamanya", dan "I'm Sorry Goodbye" (Whereever You Will Go).

MyFace sendiri diartikan sebagai keterbukaan.

Poetra mengatakan, nama band itu menggambarkan perasaan dirinya dan kawan-kawan yang ingin menyuguhkan keberadaan mereka secara utuh dan apa adanya.

"Bantah pengganti Ariel"

Ia juga menepis anggapan bahwa dirinya adalah "pengganti" Ariel Peterpan seperti diberitakan sejumlah media online beberapa waktu lalu.

"Saya dan kawan-kawan masih terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Tetapi saya adalah saya, bukan orang lain," katanya.

"Notasi musik internasional hanya terdiri dari tujuh nada, karena itu kemiripan musik sangat mungkin terjadi. Saya sendiri kalau mencipta lagu biasanya menunggu dapat untaian not yang menurut saya enak didengar, biasanya untuk bagian reffrein. Setelah itu saya compose dengan bagian untuk bait, lalu saya serahkan untuk digarap oleh teman-teman, karena memang mereka lebih paham mengenai musik ketimbang saya," katanya menjelaskan.

Menyinggung pengaruh band yang banyak memberikan inspirasi, Poetra dan kawan-kawan mengaku suka mendengarkan band-band Inggris seperti Coldplay dan U2.

Mengusung genre poprock, MyFace yang terbentuk di Bandung tanggal 10 November 2009 beranggotakan Poetra (22), Ririe (gitar, 24), Dossy (gitar, 20), Jibank (bas, 20), dan Aulia (drumm, 21). Mereka mulai dikenal setelah melepas singel "Andai Ku Bisa" pada Februari 2011.

Konser mini ala akustik plus di Galeri Nasional, Jl Merdeka Timur, Jakarta merupakan penampilan mereka yang ketiga dalam upaya promosi, setelah dua hari berturut-turut sebelumnya tampil untuk syuting program televisi antinarkoba di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur dan siaran langsung program MANTAP ANTV di Mal Kalibata, Jakarta Selatan.

Ditangani manager merangkap produser James M Purba, MyFace berharap dapat merebut hati pendengar musik di tanah air maupun luar negeri, lewat musik dan lagu yang mereka ciptakan.

"Asalkan masyarakat terhibur, itu sudah lebih dari cukup bagi kami," demikian Poetra, Ririe, Dossy, Jibank dan Aulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar