Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Kamis, 02 Juni 2011

Korban Banjir di Mamua Mulai Terserang Diare

Ambon (KM) - Korban banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi di Dusun Mamua, Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada 28 Mei 2011 mulai terserang penyakit diare.

Kepala Dusun Mamua Soleman Ibrahim yang dihubungi melalui telepon, Jumat, mengatakan warganya yang terserang diare sedang menjalani perawatan di pos klinik desa dan di rumah-rumah keluarga tidak dilanda banjir.

"Saya masih mendata jumlah penderita diare karena saat berkoordinasi dengan perawat ternyata sedang dipanggil dokter di Puskesmas Hila," ujarnya.

Ia mengharapkan ada kepedulian  Pemeritah Kabupaten Maluku Tengah terhadap penderitaan warga di Mamua.

"Kami memang sudah kebagian melaksanakan tanggap darurat, tetapi kondisi permukiman yang tertimbun lumpur dikhawatirkan berdampak terhadap kesehatan warga," katanya.

Terkait, kata dia, pihaknya  meminta Camat Leihitu  Timur Ratna Sopamena memperjuangkan peralatan berat untuk pengerukan.

Ia mengkhawatirkan kondisi perumahan warga yang dilanda banjir karena hingga saat ini sulit mengeruk lumpur, sedangkan cuaca di Pulau Ambon mendung dan bisa saja hujan tiba-tiba mengguyur daerah itu karena berdasarkan perkiraan BMKG baik pusat maupun Bandara Pattimura, hujan akan berlanngsung hingga Juli atau Agustus 2011.

"Jadi bila alat berat terlambat dikerahkan ke Mamua, bisa saja perumahan yang tertimbun lumpur semakin parah dan kondisi kesehatan warga memprihatinkan," katanya.

Soleman mengemukakan material lumpur yang melanda Dusun Mamua mengakibatkan puluhan rumah warga rusak, baik berat maupun ringan, sedangkan empat unit lainnya hanyut terbawa banjir.

Warga setempat kini mengungsi ke SMP PGRI Mamua maupun rumah kerabat terdekat yang dianggap aman.

"Sedikitnya 112 kepala keluarga terpaksa memilih mengungsi untuk menghindari korban jiwa mengingat hujan yang terus mengguyur Pulau Ambon," katanya.

Warga juga berharap bantuan pakaian seragam dan buku sekolah untuk para siswa.

Soleman menambahkan, untuk bantuan bahan makanan, sehari hanya diberikan 20 kilogram beras.

"Sesuai petunjuk Camat Leihitu Timur Ratna Sopamena, kami pengungsi RT01 diberi jatah 20 kilogram untuk 300 orang sekali makan, sedangkan RT03 dan 04 kebagian 50 kg untuk jatah makan dua hari bagi 40 KK," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar