Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Selasa, 07 Juni 2011

Jalan SBB Terancam Putus Akibat Hujan

Ambon (KM) - Hujan dengan intensitas tinggi selama sebulan terakhir mengakibatkan sejumlah ruas jalan di Seram Bagian Barat (SBB), provinsi Maluku terancam putus sehingga meresahkan masyarakat karena khawatir akses transportasi darat terancam macet.

Ketua DPD KNPI SBB, Jopi Puttileihalat, di Ambon, Selasa, mengatakan, ruas jalan utama dai Kairatu - Piru, ibu kota kabupaten setempat terencam putus di dua kawasan sehingga memerlukan perhatian Dinas PU Maluku.

Dia menunjuk di Gunung Porola yang mengalami kerusakan cukup berat karena talud retak mengakibatkan jalan terancam putus serta longsor sering menutupi marka jalan.

Begitu juga kawasan Gunung Parang dengan talud penyangga tanah dan tebing retak.

"Dua titik rawan tersebut merupakan urat nadi transportasi darat Kairatu - Piru yang tidak ada alternatif  lain sehingga bila putus menghambat kelancaran proses pemerintahan, pembangunan dan optimalisasi pelayanan sosial," ujar Jopi.

Dia juga menyotori sejumlah jembatan pada ruas jalan Kairatu - Piru seperti di Waisamu dan Kamal.

Selain itu di jembatan di Dusun Ani dan Ketapang serta Sapalewa.

"Konstruksi jembatannya harus dibangun yang permanen dengan baja karena saat ini yang hanya besi kurang kuat dan sejumlah bagian juga telah mengalami kerusakan," kata Jopi.

Khusus untuk jembatan Sapalewa merupakan penghubung satu -satunya dari Piru ke kecamatan Taniwel. Sapalewa merupakan salah satu jembatan dengan sungainya luas dan memiliki arus banjir yang deras.

Jopi mengimbau Dinas PU Maluku agar membenahi sarana dan prasarana transportasi darat tersebut, terutama di ruas jalan Kairatu - Piru karena merupakan urat nadi perhubungan utama di SBB.

"Sekiranya ruas jalan tersebut putus, maka alternatifnya ke Ambon, ibu kota provinsi Maluku  maupun Piru memanfaatkan jasa speedboat dengan transit di Kairatu sehingga membutuhkan  waktu panjang dan biaya lebih besar," ujarnya.

Kairatu merupakan dermaga penyeberangan trayek Waipirit pergi - pulang ke Hunimua, desa Liang, Pulau Ambon yang dilayari feri sejak pukul 06.00 WIT hingga pukul 18.00 WIT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar