Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Minggu, 05 Juni 2011

Dinas PU akan Evaluasi Penanganan Lumpur Mamua

Ambon (KM) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Chris Hehanussa mengatakan tim dari Dinas PU akan mengevaluasi cara penanganan lumpur yang mengancam permukiman penduduk Dusun Mamua, Kabupaten Maluku Tengah, yang dilanda banjir 28 Mei 2011.

"Berdasarkan rapat yang dipimpin sekretaris daerah Ros Far-Far hari ini, tim teknis akan mengevaluasi penanganan lumpur di Mamua tersebut," katanya di Ambon, Senin.



Ia mengatakan, tim dari Dinas PU Maluku akan ke Mamua Senin (6/6) untuk mengecek kondisi permukiman maupun sungai di daerah itu, apalah memungkinkan untuk olah gerak peralatan berat.

Pengecekan lapangan harus dilakukan karena pengerahan peralatan berat juga perlu mempertimbangkan kondisi bendungan di Mamua.

"Kami khawatir pengerahan alat berat bisa mengakibatkan bendungan terancam bobol sehingga airnya meluap ke permukiman dan menimbulkan masalah baru sehingga perlu dievaluasi tim dari Dinas PU Maluku," kata Chris.

Dia memastikan bantuan tanggap darurat telah disalurkan kepada warga Mamua yang sebagian rumahnya rusak, baik berat maupun ringan serta hanyut terbawa banjir.

"Kami saat kejadian langsung menyalurkan bantuan tanggap darurat karena staf BPBD Maluku sedang memantau di Leihitu, baik timur maupun barat dengan kendaraan operasional," kata Chris.

Kepala Dusun Mamua Soleman Ibrahim pada kesempatan terpisah mengakui kebutuhan alat berat tersebut sudah diusulkan  sejak 28 Mei 2011.

"Luapan lumpur melanda permukiman warga sehingga puluhan rumah rusak berat dan  ringan serta tiga lainnya hanyut terbawa  banjir," katanya.

Warga terpaksa mengungsi ke SMA PGRI Mamua dan rumah saudara yang tidak terkena banjir.

"Pembersihan rumah warga yang tertimbun lumpur belum bisa dlakukan karena dibutuhkan alat berat, dan khawatir ada banjir susulan karena  masih turun hujan," kata Soleman.

Dia menambahkan, di antara warga ada yang mulai terserang diare, gatal, ISPA dan batuk. Mereka mendapat penanganan dari petugas pos klinik desa  melalui koordinasi dengan dokter di Puskesmas Hila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar