Selamat Datang

Di sini Anda dapat membaca berita tentang Maluku yang dibuat oleh LKBN ANTARA. Seluruh berita dilindungi UU Hak Cipta dan karenanya tidak diperkenankan untuk disiarkan kembali melalui media apapun tanpa izin tertulis dari LKBN ANTARA.

Jumat, 29 April 2011

Pemkot Ternate Ancam Cabut Izin SPBU

Ternate (KM) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, mengancam mencabut izin operasional Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum setempat jika kedapatan melayani pembelian bahan bakar minyak menggunakan jeriken, drum atau wadah lainnya yang tidak sesuai ketentuan.



Wakil Wali Kota Ternate, Arifin Djafar di Ternate, Jumat mengatakan, ancaman pencabutan izin SPBU tersebut merupakan salah satu dari hasil rapat antara Pemkot Ternate, Pertamina dan pengusaha SPBU di daerah tersebut.

Rapat tersebut digelar menyusul adanya keluhan masyarakat, khususnya pemilik kendaraan yang sering antre di SPBU, bahkan tidak jarang tak mendapatkan BBM karena petugas SPBU banyak melayani pembeli BBM yang menggunakan jeriken.

Keputusan lain yang dicapai dalam rapat tersebut adalah, SPBU harus beroperasi mulai pukul 07.30 WIT sampai 22.00 WIT, dan hanya bisa tutup lebih awal kalau stok BBM di SPBU itu habis.

Hasil rapat itu juga disepakati bahwa Pertamina akan menghentikan distribusi BBM kepada SPBU yang tidak mematuhi kesepakatan dalam rapat itu.

"Bagi pengusaha yang ingin membeli BBM menggunakan jeriken atau drum untuk kebutuhan proyek dan para pengecer BBM di daerah ini mulai sekarang harus membeli BBM ke Agen Premium dan Minyak Solar (APMS)," katanya.

Di Kota Ternate ada tiga SPBU dengan jatah BBM dari Pertamina sebanyak 21 ton per hari. Jumlah ini dinilai cukup untuk kebutuhan kendaraan di Kota Ternate.

Sebelumnya seorang sopir angkutan di Ternate, Udin mengaku sering antre di SPBU, karena petugas SPBU lebih banyak melayani pembeli yang menggunakan jeriken dan drum.

Ia sering pula tidak mendapat BBM di SPBU karena BBM di SPBU itu telah habis, habisnya BBM di SPBU habis karena diduga dijual kepada pembeli yang menggunakan jeriken dan drum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar