Ambon (KM) - Masyarakat kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) meminta PT. (Persero) PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara memaknai kemerdekaan dengan penyediaan listrik dan pelayanan lebih maksimal.
"Semangat perayaan HUT ke-66 Kemerdekaan RI perlu lebih dimaknai PLN dengan meningkatkan kinerja pelayanan untuk keluar dari krisis listrik selama ini," kata Ketua DPD KNPI Kabupaten MTB, Tony Luturmas di Ambon, Maluku, Rabu.
Menurut dia, jauh sebelum adanya pemekaran wilayah MTB dari Maluku Tenggara selaku kabupaten induk, kebutuhan tenaga listrik belum menjadi prioritas di kawasan dengan sejumlah pulau terdepan nusantara yang berbatasan dengan Benua Australia itu.
"Tapi sekarang kodisinya sudah jauh berbeda karena Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB, membutuhkan sumber pembangkit energi listrik yang besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat," katanya.
Dikatakan, kabupaten MTB ke depan akan menjadi salah satu kawasan tersibuk sebab menjadi jalur lalu lintas kapal-kapal berukuran besar yang mengangkut gas alam cair di blok Masela.
"Kegiatan penambangan gas alam blok Masela dijadwalkan 2016, tapi mulai saat ini mulai dibangun sejumlah infrastruktur pendukung di Kota Saumlaki, tapi kawasan tersebut masih terkendala minimnya ketersediaan energi listrik," katanya.
Sehubungan itu, PT. PLN perlu menambahkan mesin diesel pembangkit energi listrik di Kabupaten MTB sebab hampir 11 tahun pasca pemekaran wilayah, baru 25 persen masyarakatnya yang menikmati jasa pelayanan listrik.
Kondisi itu bahkan lebih parah akibat kerusakan mesin pembangkit sejak lima tahun terakhir. Pelayanan listrik tidak maksimal dan meresahkan masyarakat serta ikut mempengaruhi pelayanan publik oleh pemerintah daerah, karena pemadaman berlangsung selama 24 jam.
"DPD KNPI MTB serta sejumlah OKP sudah mendatangi PT. (Persero) PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara di Kota Ambon untuk menyampaikan aksi keprihatinannya sekaligus menuntut janji Dirut PLN akan ada penambahan mesin pembangkit listrik ke MTB," kata Tony.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar