Ambon (KM) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung rencana ekspor ikan tuna produksi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Eri, kecamatan Nusaniwe, kota Ambon ke Amerika Serikat.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, Victor Nikijuluw ketika dikonfirmasi, Rabu, menyatakan dukungannya untuk dua perusahaan beroperasi di PPI Eri melakukan ekspor ke AS.
"Saya mendukung dengan ketentuan perusahaan harus mengajukan Surat Kelaikan Pengolahan (SKP) ke KKP guna dilakukan pengujian kualitas ikannya sehingga ketika diekspor diterima di Amerika Serikat dengan baik," ujarnya.
Ia mengisyaratkan proses itu butuh tenggat waktu satu hingga dua pekan karena pasar di AS ketat soal kualitas ikan tuna produksi Indonesia, terutama Maluku.
"Berdasarkan hasil penelitian laboratorium di sana, ternyata yang diekspor beberapa waktu lalu mengandung logam berat dan mengalami pembusukan atau histamine," kata Nikijuluw..
"Kami harus ketat soal pengujian yang sempat kebobolan dilakukan laboratorium pengujian mutu ikan di Ambon pada beberapa waktu lalu sehingga produksi tuna asal Maluku, terutama Kota Ambon ditolak masuk Amerika Serikat," katanya menjelaskan.
Ia juga mengakui dirinya sudah mencoba melobi pasar ekspor Asia Tengah, Taiwan dan Korea, tapi yang prospektif ke Amerika Serikat. Oleh karena itu pengujian dilakukan sangat selektif agar bisa masuk kembali ke pasar negara adidaya tersebut.
"Jadi manajemen PT.Jatropa Indah dan PT.Tiga Sinergi Berjaya silakan berproses untuk ekspor, karena KKP pada prinsipnya siap memfasilitasi dengan persyaratan kualitas ikan harus terjamin," katanya.
Kadis Kelautan dan Perikanan Pemkot Ambon, Pieter Saimima, mengatakan, dua perusahaan tersebut secara intensif difasilitasi untuk melaksanakan kegiatan ekspor dalam upaya mengoptimalkan fasilitas PPI Eri.
"Kami sejak kontrak dengan PT.Jatropa Indah dan PT.Tiga Sinergi Berjaya senantiasa berkoordinasi dengan KKP, terutama Dirjen P2HP dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas PPI Eri agar dana yang dialokasikan pemerintah pusat maupun Pemkot Ambon tidak mubazir," katanya.
Karena itu, menurut Pieter, kapasitas pabrik es di PPI Eri akan ditingkatkan dari 12 ton menjadi 50 ton guna menjamin produksi nelayan di Kota maupun pulau Ambon serta pulau Seram yang menjual hasil tangkapannya ke dua perusahaan di sana.
"Dirjen P2HP KKP, Victor Nikijuluw saat meninjau PPI Eri pada April dan pertengahan Juni 2011 menyetujui peningkatan kapasitas pabrik es tersebut sebagai bagian dari upaya menjamin kualitas pengolahan produksi untuk tujuan ekspor," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar