Depok (KM) - Densus 88 melakukan penggeladahan di tiga tempat tinggal terduga teroris di Kota Depok Jawa Barat.
Pertama Densus menggeladah rumah Eko Ibrahim di Jalan Waru Jaya RT06/RW 22 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Kedua Jalan Kemang Dua (Studia Alam) RT04/RW10 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB, dan ketiga di Jalan Mandor Samin RT 04/RW 04 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Menurut Ketua RT06/22 Endang Suhendar, di Depok, Minggu mengatakan Densus dari rumah Eko Ibrahim menyita empat senjata laras panjang jenis M16 (Dua pucuk masih lengkap dan dua sudah tak utuh).
Selain itu juga menyita 60 buah peluru yang biasa dikenakan dipinggang, dan juga 249 peluru dalam dus, dan 27 peluru jenis lainnya yang masih aktif. Juga turut disita dua buah telepon genggam.
"Saya dikabari oleh Densus pada Sabtu malam sekitar 20.00 WIB, dan melakukan penggeladahan pukul 21.00 WIB," kata Endang kepada ANTARA.
Ketika datang kerumah saya kata Endang Densus hanya mengaku sebagai polisi dari Polda Jawa Barat, namun ternyata ketika akan melakukan penggeladahan baru diketahui mereka itu Densus 88.
"Mereka diperkirakan berjumlah lebih dari 30 orang dengan berpakaian preman," jelasnnya.
Ditemukan ratusan peluru di rumah warganya membuat Endang merasa khawatir. "Saya tidak menyangka ada sebanyak itu peluru di rumah warga saya, untung tidak ada bom," kata Endang yang baru menjabat sebagai ketua RT selama tiga bulan.
Ia mengatakan Ibrahim sudah tinggal di daerah tersebut sekitar 4 tahun lamanya, dalam keseharianya pria tersebut dikenal tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitarnya.
"Walaupun sudah empat tahun, namun wajahnya saja saya lupa-lupa ingat, karena tidak pernah berbicara secara langsung," ujarnya.
Sementara di lokasi Jalan Kemang Dua (Studia Alam) RT4/RW 10 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, tempat tersangka teroris Mardiansyah tinggal, Densus hanya menyita hardisk, buku-buku yang berisi tafsir Al-quran, dan koper jinjing.
"Suami saya ngga pernah kemana-mana dan ngga pernah ikut pengajian ekslusif," kata isteri Mardiansyah, Asma Nadia, ketika ditemui di kediamannya.
Wanita bercadar ini mengatakan dirinya bersama suaminya ditangkap Densus pada Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB dan dibawa ke Mako Brimob kemudian rumahnya digeladah pukul 22.00 WIB.
Ketua RT setempat, Ahmad Fauzi mengatakan dirinya tidak menyaksikan langsung penggeladahan oleh Densus jadi tidak tau apa-apa.
"Saya lagi keluar rumah, ketika diberi tahu ternyata penggeladahan telah usai," katanya.
Fauzi mengatakan Mardiansyah telah tinggal di tempat itu selama satu tahun, dan pembawaan kesehariannya memang tertutup. "Dia tidak pernah bergaul dan sangat tertutup," kata Fauzi yang baru menjadi RT selama enam bulan.
Di tempat ketiga di Jalan Mandor Samin RT 04 RW 04 Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Densus menyita sebuah pistol dan satu kotak peluru.
Ketua RT setempat, Andi Mawardi, ketika ditemui ANTARA , Minggu pagi, mengatakan, pada Minggu dinihari ia diminta polisi untuk menjadi saksi pengeledahan rumah tersebut.
"Petugas menemukan pistol jenis FN dan peluru di plafon bagian belakang rumah, dibungkus plastik, selain itu satu buah CPU komputer juga disita," kata Andi Mawardi.
"Saat itu saya lihat ada sekitar 10 mobil petugas Densus, dan juga sekitar 100 petugas yang berjaga-jaga di sekitar rumah," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar