Ternate (KM) - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei di Ternate, Maluku Utara (Malut), Senin, diwarnai aksi demo dari sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Serikat Peduli Masyarakat Lingkar Tambang Malut.
Koordinator massa, Juardi Salasa dalam orasinya pada aksi tersebut meminta kepada pemda di Malut untuk konsisten melaksanakan program pendiddikan gratis.
Selain itu, meminta pemda di Malut untuk menghentikan pungutan liar di sekolah serta membubarkan komite sekolah, karena komite sekolah menjadi alat bagi sekolah untuk melakukan pungutan kepada siswa.
Juardi juga meminta kepada pemda di Malut untuk segera menolak segala bentuk perdagangan pendidikan melalui privatisasi, liberalisasi, kapitalisasi dan komersialisasi.
Mereka juga meminta kepada pemerintah pusat untuk mencabut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 yang hanya melegitimasi liberalisasi pendidikan serta memperhatikan kesejahtraan guru dan dosen.
Juardi menambahkan, pemerintah harus pula menghentikan korupsi dana pendidikan serta harus mengalokasikan dana pendidikan minimal 20 persen dalam APBN dan APBD sesuai tuntutan Undang-Undang.
Massa juga meminta agar pemerintah segera menghentikan adanya aksi kekerasan terhadap dunia pendidikan, dengan cara memberi didikan secara santun.
Aksi demo tersebut tetap berlangsung aman, karena massa yang melakukan aksi tersebut dilakukan seusai digelarnya Hardiknas yang berlangsung di halaman Kantor Walikota Ternate.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar