Ambon (KM) - Enam penumpang speedboat yang tenggelam dalam pelayaran dari kota Tual menuju Desa Lar, Kecamatan Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara pada Jumat (8/7), sampai saat ini belum ditemukan.
Kasat Serse Polres Maluku Tenggara, AKP Jopie Picauly, yang diwawancai ANTARA melalui telepon genggamnya ci Tual, menyatakan upaya pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan para korban.
"Kami optimal melakukan pencarian sejak Jumat lalu, setelah mendapat laporan dari pihak keluarga para penumpang speed itu. Tapi sampai hari ini (Selasa) belum ada tanda-tanda mengenai keberadaan mereka, termasuk kapal yang ditumpangi," kata Picauly.
Enam penumpang yang dinyatakan hilang masing-masing Frans Balubun (30), Jefri Balubun (20), Moksen Rahareng (56), Hofna Rahayaan (18), Susana Helokil (18) dan Abidin Elwuar (18).
"Saat mengalami mati mesin salah satu dari enam penumpang speed boat memberitahukan lewat telepon seluler bahwa posisi mereka saat itu berada di antara Pulau Kei Kecil dan Kei Besar, sehingga fokus pencarian dengan menggunakan kapal Sea Raider milik Lanal Tual, diarahkan ke sana, tetapi belum ada tanda-tanda mereka ditemukan," ujarnya.
Picauly belum bisa memastikan apakah enam orang tersebut tenggelam bersama speed boat yang ditumpangi atau kemungkinan mereka hanyut terbawa arus gelombang laut.
"Kami belum bisa memastikan apakah mereka tenggelam ataukah tidak karena proses pencarian masih dilakukan," ujarnya.
Tim pencari korban yang dibentuk terdiri dari SAR Tual, Polres Maluku Tenggara, Lanal Tual, KP3, Syahbandar Tual dan dibantu masyarakat setempat.
Salah seorang staf Badan SAR Maluku, Dody Haryanto, menyatakan upaya pencarian dilakukan menggunakan kapal SAR maupun kapal milik Lanal setempat.
"Kami juga akan mengupayakan pencarian melalui udara dengan helikopter SAR, di samping dibantu masyarakat sekitar," katanya.
Ia mengakui upaya pencarian korban sedikit terkendala akibat cuaca buruk disertai tingginya gelombang laut di perairan Kei yang mencapai empat meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar