Ambon (KM) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu meminta Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) wilayah setempat lebih fokus pada program pemberdyaan anak sejak usia dini hingga tumbuh menjadi generasi muda andal, berguna bagi bangsa, negara dan agama.
"Pembinaan dan pemberdayaan harus diletakan sejak anak usia dini, mengingat laju modernisasi dapat mengubah sikap perilaku bertindak dan pola pikir anak keluar dari norma ajaran agama yang dianut," katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan staf ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik, A.R Uluputty, saat membuka Konferensi Wilayah I Muslimat NU Maluku, di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, pemberdayaan usia dini juga bertujuan mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku dalam rangka memberantas buta aksara.
Ia menyebutkan, pendidikan anak usia dini itu merupakan peran strategis dilakukan oleh orang tua mulai dari lingkungan keluarga dengan penerapan sistem komunikasi dua arah secara transparan dan terbuka.
"Proses interaksi harus dilakukan dua arah antara orang tua dan anak, begitu juga antara anak dengan lingkungan dipandang penting demi membentuk karakter yang positif," ujarnya.
Gubernur mengingatkan, peran strategis itu hendaknya dioptimalkan untuk perbaikan pola pikir dan karakter anak bangsa ke depan, demi memajukan peradaban generasi muda berbakat yang akan menjadi cikal bakal pimpinan di daerah dan negara.
Oleh karena itu, ia meminta para ibu yang tergabung dalam Muslimat NU Maluku memanfaatkan kemajuan teknologi dalam setiap kegiatannya, karena berdampak menambah pengetahuan, baik pribadi maupun maupun organisasi.
"Dengan memanfaatkan teknologi, banyak hal positif yang bisa diambil untuk memperkaya pengetahuan diri maupun menjadikan organisasi Muslimat NU yang lebih modern," katanya.
Kegiatan Konferensi Wilayah Muslimat I itu membahas program kerja lima tahunan dan juga memilih Pengurus Wilayah (PW) Muslimat NU Maluku periode 2011-2016.
PW Muslimat NU Maluku terbentuk pada 2006 dan dipimpin oleh Wa Ode Muna Karepessina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar