Masohi (KM) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku Tengah (Malteng) sedang mengerjakan pengendalian alur sungai Mamua, desa Hila, kecamatan Leitimur Selatan, yang meluap akibat hujan deras sehingga lumpur menggenangi permukiman warga setempat pada 28 Mei 2011.
"Kami sedang mengendalikan alur sungai melalui koordinasi dengan Dinas PU Maluku, menyusul survei lapangan guna memastikan peralatan berat bisa dikerahkan ke Dusun Mamua," katanya, di Masohi, Selasa.
Ia menyatakan, pengerahan peralatan berat juga perlu mempertimbangkan kondisi bendungan di Mamua, yang bisa bobol bila tejadi kekeliuan dalam penanganannya.
"Satu unit eksapator sedang dioperasikan untuk mengendalikan alur sungai agar tidak meluap saat hujan lebat," katanya.
Musim hujan di Maluku biasa tejadi antara Maret-Juli, dan tahun ini curahnya mencapai tingkatan ekstrim.
Menyinggung penanganan rumah warga yang rusak, Josman menyatakan Pemkab Malteng sedang menunggu laporan dari Camat, baik Leihitu Timur maupun Barat, untuk diperjuangkan ke Kementerian PU.
"Pemkab Malteng memiliki keterbatasan anggaran untuk penanganan rumah warga dan fasilitas umum maupun sosial yang rusak,. Karena itu perlu diusahakan agar ada bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN Perubahan 2011 atau 2012," kata Josman.
Kepala Dusun Mamua, Soleman Ibrahim, mengakui eksapator sedang dioperasikan mengendalikan alur sungai guna mengantisipasi banjir dengan material lumpur.
"Syukur peralatan berat tersebut sudah dikerahkan ke Mamua sehingga alur sungai dikendalikan dan memungkinkan warga membersihkan permukiman," ujanya.
Material lumpur yang masuk ke Dusun tersebut membuat puluhan rumah warga rusak berat maupun ringan, tidak termasuk empat rumah yang hanyut terbawa arus banjir.
Saat peristiwa terjadi, warga mengungsi ke SMP PGRI Mamua maupun rumah kerabat terdekat yang dianggap aman. Sejumlah warga yang terserang diare mendapat penanganan petugas Pos Klinik Desa (Poslindes).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar