Ambon (KM) - Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, M.A.Namza, mengatakan, gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang berkeliaran di Kota Ambon kebanyakan dari luar daerah.
"Kebanyakan mereka bukan penduduk kota Ambon," katanya di Ambon, Selasa.
Ia mencontohkan hasil razia bersama Dinas Sosial Kota Ambon dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan pertokoan Ambon Plaza, di mana pengemis yang terjaing bukan penduduk Kota Ambon.
Diungkapkan Namza, mereka yang terjaring razia pun banyak "pemain lama", yang tahun lalu sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak lagi kembali ke Ambon untuk menjadi pengemis.
Untuk menjegah hal sama teulang, Dinsos Kota Ambon akan menitipkan mereka di salah satu panti asuhan Kota Ambon.
Ia mengakui Pemkot Ambon belum mempunyai tempat penampungan bagi rehabilitasi gelandangan dan pengemis, tetapi hal itu bukan berarti tidak ada jalan keluar selain mengembalikan gepeng ke daerah asal.
"Terus terang saja bukan berniat untuk mengabaikan harkat dan martabat orang lain. Kita di Maluku masih memiliki perhatian terhadap masalah tersebut, "ujarnya.
Data Dinsos Kota Ambon menunjukkan, selama ini gepeng yang tejaring umumnya memang menjadikan pekerjaan mengemis sebagai profesi.
"Mereka datang ke Ambon setiap beberapa bulan sekali, terutama menjelang bulan puasa dan hari raya keagamaan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar