Ambon (KM) - Pemerintah provinsi Maluku mempersiapkan tim kesenian untuk pagelaran "Ambon Night" di Darwin, Northern Teritory, Australia, dalam rangka memenuhi undangan gubernur setempat, Tom Pauling.
Wagub Maluku, Said Assgaff, di Ambon, Rabu, mengatakan, kesiapan tim kesenian Maluku sudah matang.
"Saat ini masih menunggu kepastian jadwal pentas yang sementara dikoordinasikan dengan pemerintah setempat," katanya.
Gubernur Darwin Tom Pauling menyampaikan undangan tersebut kepada Wagub Maluku Said Assagaff saat kunjungan ke Darwin pada Juni 2010.
"Timnya intensif latihan agar tampil mempesona di Darwin sehingga tidak mengecewakan pemerintah setempat, sekaligus para turis asing yang sedang berkunjung ke sana," ujarnya.
Wagub menilai undangan gubernur Darwin itu strategis untuk mempromosikan potensi wisata maupun sumber daya alam Maluku lainnya guna menarik minat turis asing maupun investor ke Maluku.
"Peluang ini strategis sehingga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Taman Budaya Maluku diarahkan untuk mempersiapkan tim guna mementaskan seni maupun budaya khas daerah ini di Darwin," katanya.
Wagub mengemukakan, undangan gubernur Darwin tersebut menunjukkan kekerabatan yang dijalin dengan Ambon sebagai kota kembar (sister city) makin harmonis.
Pemerintah Darwin - Ambon menjalin kerja sama di berbagai bidang dan program terkenal adalah lomba layar (yacht race) internasional yang menarik minat pelayar mancanegara setiap tahun.
Pemerintah Darwin, menurut Wagub, memprakarsai juga persekutuan veteran tentara persemakmuran saat Perang Dunia II yang sering memberikan bantuan sosial ke Maluku dengan alasan saat itu masyarakat setempat menyelamatkan personilnya maupun memberikan makanan.
"Kami meresponsnya dengan mengfasilitasi agar perayaan 'anzac day' (gugurnya tentara persemakmuran saat perang dunia II) di Ambon setiap 25 April bisa diaktifkan kembali, menyusul dihentikan peringatan tersebut sejak konflik sosial di daerah ini pada 1999," ujarnya.
Di Taman Persemakmuran Kapahaha di Kecamatan Sirimau, Kota Ambon terdapat 1.092 makam serdadu Australia, Inggris (810), Belanda (186), India (30), Kanada (dua) dan masing-masing satu dari Selandia Baru dan Afrika Selatan serta 15 lainnya tidak teridentifikasi.
Di kawasan makam tersebut juga dibangun "Tugu Ambon" oleh Commonwealth War Commision dalam rangka memperingati 289 tentara dan 171 penerbang Australia yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya dalam Perang Dunia II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar