Ambon (KM) - Badan Pusat Statistik Maluku bekerja sama dengan Dinas Kehutanan setempat akan melakukan sensus untuk pendataan sapi dan kerbau yang produktif di 11 kabupaten dan kota provinsi ini.
"Program ini dilaksanakan secara nasional mulai 1 Juni 2011, dan khusus Maluku melibatkan 900 orang yang akan diterjunkan melakukan pendataan di lapangan," kata Kepala BPS Maluku Edison Ritonga di Ambon, Selasa.
Dari 900 petugas tersebut, 500 di antaranya merupakan petugas pencacah dari BPS ditambah sejumlah tenaga dokter hewan.
Ternak yang didata berupa sapi potong, sapi perah dan kerbau baik dikembangkan perorangan, kelompok tani maupun pihak swasta yang bergerak dalam bisnis peternakan.
Sensus ternak sapi dan kerbau dimaksudkan untuk mengetahui populasi yang tersedia, mendata jenis kelamin dan usia guna mengetahui berapa persen yang masih produktif guna menjaga ketahanan pangan secara nasional maupun daerah.
Menurut Edison, untuk hewan yang masih berusia muda dan produktif disarankan tidak dibawa ke Rumah Potong Hewan (RPH) atau dipotong pemilik saat perayaan momentum tertentu.
"Untuk kelancaran program ini, kami akan melakukan koordinasi dengan Dishut Maluku dan masyarakat diimbau melakukan kerja sama saat didatangi petugas," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar