New Delhi (Antara Maluku) - Sekitar sepuluh juta anak di Asia Tenggara belum terjangkau imunisasi rutin tiap tahun, demikian Organisasi Kesehatan Dunia.
Angka itu diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tingkat menteri untuk meningkatkan dan mempertahankan cakupan imunisasi di Asia Tenggara di New Delhi, India, Selasa.
"Masih ada disparitas cakupan imunisasi di antara negara-negara Asia Tenggara, kita harus bekerja keras untuk meningkatkan cakupan di negara-negara ini," kata WHO South-East Asia Regional Director Samlee Pliangbangchang.
Masih besarnya jumlah tersebut disebabkan banyak dari anak-anak itu belum dapat dicapai oleh petugas kesehatan karena berada di daerah yang terpencil atau mereka tinggal di perkotaan padat.
Sekitar 24 juta anak di dunia diperkirakan belum mendapatkan imunisasi rutin lengkap dalam tahun pertama hidup mereka sehingga mereka berisiko terjangkit penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin seperti tuberkulosis, difteri, tetanus, campak dan polio.
"Imunisasi ini penting karena tidak hanya mencegah penyakit tapi juga meningkatkan kualitas hidup anak-anak kita," ujar Pliangbangchang.
Pertemuan tingkat menteri itu dilakukan dalam rangka peluncuran kampanye intensifikasi imunisasi rutin di kawasan Asia Tenggara yang akan dilakukan pada 2012.
Sekitar 500 ribu anak meninggal tiap tahun akibat penyakit yang dapat dicegah oleh imunisasi di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini, tingkat cakupan imunisasi di Asia Tenggara mencapai 80 persen namun di beberapa negara masih ada yang cakupannya di bawah target global tersebut.
Sebelas menteri kesehatan dari kawasan Asia Tenggara yaitu Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Indonesia, Thailand, Timur Leste, dan Korea Utara menyatakan komitmennya untuk meningkatkan cakupan imunisasi tersebut sehingga bisa mencapai target nasional 90 persen cakupan dan lebih dari 80 persen di setiap daerah.
Saat ini baru tujuh negara di kawasan Asia Tenggara telah mencapai cakupan imunisasi lebih dari 90 persen, meskipun di beberapa daerah masih dib awah 80 persen dan intensifikasi imunisasi rutin itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah cakupan itu.
"Kita perlu lebih berkomitmen dalam meningkatkan imunisasi ini, karena meskipun saat ini telah mencapai 80 persen, namun satu dari lima anak masih belum terlindungi. Kita perlu menjangkau anak kelima itu," kata Edward Hoekstra dari UNICEF.
Hoekstra menyebutkan, cakupan sebesar 80 persen di Asia Tenggara merupakan pencapaian yang cukup bagus meskipun masih harus ditingkatkan menjadi 100 persen.
"Kita perlu memperkuat sistem kita, tidak hanya memperkuat vaksin tapi juga untuk meraih 'anak kelima' itu," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar