Ambon (KM) - PT Pertamina menjamin ketersediaan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, baik menjelang puasa Ramadhan maupun perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah.
Jumlah stok BBM yang akan disediakan sesuai dengan permintaan pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rasyid, kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Aru, Rudy Siwabessy, ketika dikonfirmasi, Selasa.
Ia mengatakan, stok BBM terjamin sehingga masyarakat, terutama yang menunaikan puasa tidak perlu resah.
Terjaminnya stok BBM dengan ditingkatkannya status Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Rasyid di Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru menjadi SPBU pada akhir April 2011.
"Saat ini kuota premium SPBU Rasyid mencapai 3.200 liter per bulan. Jumlah ini pun bisa ditingkatkan tergantung permintaan pengelola SPBU karena tidak ada pembatasan kuota dibanding masih berstatus APMS," ujar Rudy.
Masih berstatus APMS hanya kebagian kuota 200 liter premium per bulan, sedangkan solar 90 liter.
"Jadi saat berstatus APMS meresahkan masyarakat karena harus antrian panjang selama berjam - jam baru kebagian untuk membeli premium atau sola, kata Rudy.
Pada kesempatan lain, salah seorang warga Dobo, Yos, mengemukakan, tidak lagi terlihat antrean untuk membeli premium maupun soal.
"Setelah APMS berstatus SPBU tidak terlihat lagi antrean panjang, baik angkot, mobil dinas/ pribadi, sepeda motor dan masyarakat dengan jerigen berdesak- desakan untuk membeli premium atau solar," katanya.
Padahal sebelumnya, antrean panjang ini mengancam aktivitas lalulintas yang sering macet karena kenderaan harus berbaris hingga 500-an meter dari lokasi APMS.
Pengelola APMS Rasyid saat itu harus melibatkan personil Polres Kepulauan Aru untuk mengatur giliran mengisi BBM, sedangkan polisi lalulintas menjamin kelancaran kenderaan.
Pengawas SPBU Rasyid, Sambo, mengakui saat itu harus berkoordinasi dengan Polres Kepulauan Aru untuk menugaskan dua personil di lokasi tersebut, sedangkan polisi lalulintas dua - tiga orang tergantung panjangna antrian.
"Kami setiap Senin - Rabu - Jumat setiap pekan saat masih berstatus APMS memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mayoritas nelayan untuk membeli premium atau solar dengan jerigen dan personil polisi dilibatkan guna mengantisipasi perselisihan karena saling rebutan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar