Ambon (KM) - Empat pendaki gunung asal Malaysia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-83 di puncak Gunung Binaya, Kabupaten Maluku Tengah, 28 Oktober 2011.
"Haslinda Tahir telah menghubungi kami melalui surel. Dia dengan tiga temannya di Malaysia ingin turut serta dalam kegiatan di Gunung Binaya," kata Ketua Panitia Jejak Binaya Adventure M Aziz Tunny kepada ANTARA di Ambon, Senin.
Selain pendaki asal Malaysia, 100 pecinta alam se-Indonesia juga akan turut serta dalam kegiatan Jejak Binaya Adventure yang digelar oleh Perhimpunan Pemuda Sadar Wisata Pecinta Alam-Kreativitas Anak-Anak Alam (PPSWPA-KANAL) Ambon, 15 Oktober-5 November 2011.
"Tujuan kami adalah untuk memperkenalkan flora dan fauna di Taman Nasional Manusela, dan kehidupan masyarakat tradisional suku Noaulu yang berada di bawah kaki Gunung Binaya kepada pendaki nasional dan mancanegara," kata Tunny.
Gunung Binaya yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah merupakan salah satu dari "The Seven Summits in Indonesia", dengan ketinggian 3.027 meter dari permukaan laut (mpdl) dan tingkat kerawanan medan yang cukup ekstrim untuk pendaki yang belum profesional.
"Jalur pendakiannya cukup ekstrim, terutama bila dari arah selatan Pulau Seram," katanya.
Tunny menjelaskan, selain peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jejak Binaya Adventure juga akan diwarnai dengan kegiatan pembangunan trianggulasi di puncak teringgi Maluku, bakti sosial dan pengobatan gratis bagi masyarakat pedalaman Pulau Seram, operasi bersih sampah, wisata pantai dan goa, serta peluncuran buku.
"Ada tiga buku yang akan diluncurkan saat penutupan kegiatan nanti, yakni Profil Kampung-Kampung Di Kaki Gunung Binaya, Beta Agama Noaulu, dan Bumiku Sayang, Bumiku Malang-Antologi Puisi Anak Kanal," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Balai Taman Nasional Manusela, Pemerintah Provinsi Maluku, Badan Search and Rescue (SAR) Nasional dan Garuda Indonesia Airlines.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar