Ambon (KM) - Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Syarief Gunawan, mengatakan, kasus demonstrasi mahasiswa yang berujung pengrusakan dan pembangkaran fasilitas kampus Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon menjadi perhatian serius Markas Besar Polri.
"Kasus ini menjadi perhatian dan pemantauan Mabes karena itu yang dianggap jadi pemicu ke depan, apalagi para pelakunya sebagai oknum yang intelektualnya di atas rata-rata," kata Kapolda di Ambon, Senin.
Jenderal polisi berbintang satu ini juga menegaskan bahwa pihaknya telah menginstruksikan Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease bersama jajarannya untuk tidak terpengaruh orang yang dengan gencarnya membuat polisi mengikuti irama mereka, tapi harus bekerja secara profesional dalam melakukan penanganan.
Selain menempatkan aparat kepolisian menjaga keamanan kampus, Polda juga mendatangkan tim dari Puslabfor guna kepentingan olah TKP pasca pembakaran dan Polres melakukan penyelidikan dengan memeriksa 12 saksi dan telah mengantongi nama calon tersangka.
"Kami juga berharap kepada seluruh komponen masyarakat, seperti tokoh masyarakat maupun ormas jangan sampai menggunakan momentum kasus Unpati ini menjadi sumber komoditi yang terus-menerus memperkeruh keadaan," tandas Kapolda.
Ia menyatakan, Polda dan semua pihak sangat menghormati lembaga kemahasiswaan, dan untuk itu lembaga tersebut juga patut melakukan pembenahan diri secara internal.
Menurut Kapolda, persoalan seleksi mahasiswa baru lewat UMPTN sebenarnya terpulang pada kemampuan dan intelektual seseorang, sehingga tidak perlu digiring ke ranah lain yang bisa merugikan lembaga pendidikan dan masyarakat umum.
Kasus Unpatti berawal dari polemik peralihan lembaga DPMU ke BEM yang mengakibatkan terjadinya bentrokan antar mahasiswa disertai pengrusakan serta pembakaran fasilitas kampus antara lain Fakultas Mipa, Fakultas Ekonomi, Fakultas Tekhnik, Hukum, Pertanian serta gedung registrasi universitas 6 Juli 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar