Ambon (KM) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengimbau sarjana daerah itu menekuni program wirausaha baru yang dikembangkan Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengelola potensi Sumber Daya Alam (SDA) bernillai ekonomis.
"Saatnya para lulusan sarjana mengubah paradigma berpikir bahwa harus menjadi PNS yang terbatas formasinya. Mereka dapat menekuni program wirausaha baru, karena pemerintah menyediakan berbagai fasilitas untuk menopang kebijakan mengatasi angka pengangguran tersebut," katanya, di Ambon, Sabtu.
Gubernur mengakui gerakan nasional yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta 2 Februari 2011 telah ditindaklanjutinya di Ambon pada 11 Maret 2011.
"Ada tujuh bank di daerah ini yang siap membantu lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jadi sebenarnya masalah modal usaha bukan lagi merupakan hambatan. Selain itu ada pendidikan dan latihan (Diklat) untuk para sarjana wirausaha baru untuk menguasai manajemen modern sesuai kebutuhan globalisasi dalam mengenbangkan usaha," katanya.
Gubernur berharap para sarjana wirausaha baru mau melirik potensi kelautan dan perikanan, pertanian dan migas untuk pengembangan usaha, dan tidak melulu terpaku pada usaha dagang yang cenderung konsumtif.
"Saatnya sekarang mengembangkan sektor produktif karena pangsa pasarnya terjamin baik nasional maupun ekspor," katanya.
Gubernur mengungkan, jumlah angkatan kerja di daerah ini pada Februari 2011 mencapai 692.672 orang, bertambah 67.729 orang dibanding periode yang sama pada 2010 sebanyak 624.943 orang.
"Ini berarti terjadi lonjakan angkatan kerja sebesar 10,84 persen," katanya.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2011 sebanyak 639.182 orang, bertambah sebanyak 71.280 orang dibanding pada periode sama 2010 sebanyak 567.902 orang, atau naik sebesar 12,55 persen.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Maluku pada Februari 2011 sebesar 7,72 persen, turun dari TPT Februari 2010 yang mencapai 9,13 persen.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di Maluku pada Maret 2011 sebesar 360.320 orang atau 23,00 persen dari 1,5 juta jiwa.
"Kami terus memberi fasilitasi berbagai program pemberdayaan masyarakat agar tingkat penangguran maupun kemiskinan setiap tahun berkurang, dan sebaliknya kesejahteraan rakyat meningkat," demikian Ralahalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar