Ambon (KM) - Kewajiban Analisa Danpak Lingkungan (Amdal) pembangunan hotel the Victorian Park di lokasi Taman Victoria, kawasan Pantai Mardika, kota Ambon sedang dirampungkan tim Pusat Studi Lingkungan (PSL) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan(PDL) Pemerintah kota (Pemkot) Ambon, Freddy Lekatompessy, di Ambon, Jumat, mengatakan, sejumlah dinas/lembaga teknis telah memberikan pertimbangan, sarana maupun data kepada tim PSL untuk merampungkan Amdal hotel yang akan dibangun Space Consorsium(Spacecon) International asal Korea tersebut.
"Kemarin (Kamis), sejumlah dinas atau lembaga teknis memberikan masukan, pertimbangan dan data untuk merampungkan Amdal yang dikaji tim PSL Unpatti Ambon," ujarnya.
Pengerjaan Amdal tersebut atas permintaan Spacecon International untuk memenuhi salah satu persyaratan teknis dalam mengurus perizinan pembangunan hotel maupun fasilitas penunjang lain.
Menurut Freddy, pengkajian Amdal pembangunan hotel The Victorian Park harus mempertimbangkan berbagai aspek penting.
"Kawasan tersebut adalah bekas reklamasi dan saat ini menjadi daerah ruang hijau terbuka. Karena itu kajian Amdalnya harus ditangani dengan sangat selektif agar tidak menimbukan masalah bila hotel bertaraf internasional itu telah dibangun," ujarnya.
Pada kesempatan lain, Pelaksana harian (Plh) Kadis Tata Kota Ambon, Noval Masuku, mengatakan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) hotel The Victorian Park tergantung sejumlah persyaratan teknis yang harus dipenuhi Spacecon International.
Persyaratan teknis yang harus dipatuhi antara lain adanya Unit Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Unit Pemantauan Lingkungan (UPL) serta pengembalian lahan ruang hijau.
"Pengembalian lahan ruang hijau harus sama luasnya dengan yang dimanfaatkan untuk pembangunan fasilitas tersebut," ujarnya.
Novel memastikan Pemkot Ambon pada prinsipnya siap menunjang pembangunan hotel maupun fasilitas pendukung lainnya dengan mengacu pada berbagai ketentuan yang harus dipenuhi investor tersebut.
"Tidak ada masalah soal IMB, sepanjang berbagai persyaratan teknis dipenuhi," katanya.
Presiden Direktur Spacecon, Rafael Chin, menyatakan pihaknya berencana menginvestasikan Rp2 triliun untuk membangun hotel megah tersebut.
Hotel tersebut akan dilengkapi sarana perbelanjaan dan restauran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di kota Ambon.
Perusahaan itu juga akan melakukan kerja sama dengan PT Angkasa Pura untuk pengembangan penerbangan internasional dari Bandara internasional Pattimura Ambon.
"Kerja sama dengan Angkasa Pura sebagai pengelola bandara bertujuan meningkatkan oprasional dan manajemen bertaraf internasional termasuk perpanjangan landasan pacu (runway) sehingga dapat disinggahi pesawat berbadan lebar yang melayani penerbangan internasional ke kawasan ASEAN," ujarnya.
Ia menilai, kedudukan Maluku secara geografis sangat strategis karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Australia dan Timor Leste.
"Kami akan jadikan Maluku sebagai salah satu pintu masuk wisataan manca negara, karena letaknya sangat strategis. Nantinya orang dari Jepang, Korea, China, Filipina dan sejumlah negara di Asia tidak perlu terbang langsung ke Jakarta tetapi cukup transit melalui Ambon," kata Rafael Chin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar