Ambon (KM) - Gubernur Karel Albert Ralahalu menyatakan 12 cekungan mengandung minyak dan gas (migas) di Maluku belum dieksplorasi dan investor yang berminat disilakan mengajukan permohonan izin.
"Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku siap merekomendasi dan memfasilitasi," katanya kepada wartawan di Ambon, Sabtu.
Cekungan migas yang dimaksudkan berada di lepas pantai dan tersebar di wilayah Selatan Maluku.
Maluku secara geologis terletak di antara pertemuan tiga lempeng utama pembentuk kerak bumi yakni Eurasia, Indo Australia dan Pasifik, sehingga merupakan daerah potensi bagi terbentuknya berbagai bahan galian mineral, panas bumi serta cekungan hidrokarbon.
Potensi bahan galian (tambang) dan energi yang potensial untuk dikembangkan secara komersial antara lain emas, tembaga, nikel, batu gamping, belerang, minyak bumi dan energi panas bumi.
Gubernur mengatakan, saat ini baru PT Conoco Philips yang sedang mempersiapkan pengeboran dalam rangka eksplorasi migas di Blok Amborit 6 di lepas pantai Kabupaten Kepulauan Aru.
Perusahaan tersebut memasang peralatan pengeboran akhir 2010.
"Jadi masih terbuka peluang bagi investor yang ingin melakukan eksplorasi di 12 cekungan migas di daerah ini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar