Ambon (KM) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maluku membina 60 sarjana wirausaha baru melalui pendikan dan latihan (Diklat), yang dibuka Gubernur setempat, Karel Albert Ralahalu, di Ambon, Selasa.
Kadis Koperasi dan UMKM Maluku, Romelus Fa-Far, mengatakan, Diklat Kewirausahaan bagi sarjana wirausaha baru ini merupakan realisasi gerakan nasional yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 2 Februari 2011.
Romelus mengatakan di Maluku kegiatan ini melibatkan perbankan yang dikoordinir Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam menggelar produk melibatkan bank - bak pelaksana Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun Non KUR.
Kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk penyerahan KUR kepada enam nasabah yang memenuhi persyaratan.
"Jadi 60 peserta Diklat setelah menyelesaikan kewajibannya hingga 18 Juni 2011 akan menerima KUR dari PT.Bank Maluku dengan nilai sesuai masing - masing usaha ditekuni yang tekah disurvei sebelumnya," ujar Romelus.
Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, menilai strategis terobosan Kementerian Koperasi dan UMKM yang harus didukung jajaran Pemprov setempat karena strategis untuk mengatasi kemiskinan dan angka pengangguran.
"Bayangkan saja para sarjana wirausaha baru ini dimotivasi untuk menciptakan lapangan kerja dan menampung pekerja. Saya kira program ini sangat strategis diterapkan di Maluku, yang angka pengangguran dari lulusan sarjana maupun diploma relatif tinggi," katanya.
Guberur tidak merinci data kemiskinan dan pengangguran di Maluku saat ini, tapi dia melihat potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomis di daerah ini terbuka peluang untuk program tersebut straetegis untuk mengerakkan perekonomian setempat.
"Potensi sumber daya hayati laut dan pertanian belum optimal dilirik investor di Maluku sehingga melalui Diklat Kewirausahaan ini bisa diorbitkan pengusaha modal yang memiliki kualitas untuk menggerakkan perekonomian daerah ini di masa mendatang sehingga kemiskinan maupun pengangguran teratasi," tegasnya.
Gubernur mengajak para lulusan sarjana di Maluku agar menekuni program ini karena pihak perbankan siap mendukung dengan dana.
"Persyaratan, agunan dan bungan bank bukan lagi menjadi masalah dalam mengajukan kredit karenanya berpulang kepada masyarakat untuk memanfaatkan apa yang telah disiapkan pemerintajh dalam rangka mensejahterakan warganya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar