Ambon (KM) - Lembaga Dakwah Kampus Institut Agama Islam Negeri Ambon Provinsi Maluku akan menggelar dialog publik yang mengupas soal bahaya gerakan Negara Islam Indonesia dan antisipasinya masuk ke kampus-kampus di daerah itu.
Staf Departemen Syiar LDK Al Izzah IAIN Ambon, Asrul Sanip Kaisuku, Senin, mengatakan, kegiatan yang akan mengundang narasumber dari Majelis Ulama Indonesia kepolisian, unsur pemerintahan dan tokoh agama itu akan dilaksanakan secepatnya.
"Kami masih mengkoordinasikan waktunya dengan Rektor. Rencananya akan dilaksanakan pekan ini, tapi berhubung rektor akan ke luar daerah sehingga ditunda," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan itu direncakan berlangsung di Kampus IAIN Ambon dan akan menghadirkan peserta sejumlah pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa dan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Ambon.
Menurut dia, hingga kini belum teridentifikasi ada mahasiswa IAIN yang terjerumus ajaran NII. Namun kegiatan yang akan mereka gelar nanti merupakan tindakan antisipatif masuknya ajaran NII ke kampus-kampus dan sekolah.
"Dari diskusi itu mungkin bisa diketahui metode untuk mengidentifikasi calon korban atau mereka yang telah menjadi anggota NII karena para narasumber yang akan kami undang pastinya mempunyai referensi yang lengkap tentang itu," katanya.
Dikatakan, pihaknya merasa penting menggelar dialog publik itu mengingat ajaran NII menyimpang jauh dari Islam
"NII menganggap orang selain anggota atau kelompoknya adalah kafir. Ajarannya membolehkan anggotanya mencuri atau merampok orang selain mereka. Hal itu sangat bertentangan dengan Islam," katanya.
Seorang staf lainnya, Moh. Pahmin Kaisupy mengatakan, dialog pablik yang akan mereka gelar bertujuan mewaspadai dan melindungi mahasiswa dan pelajar agar tidak jatuh dalam ajaran NII.
Selain itu, IAIN Ambon merupakan satu-satunya kampus yang mengusung nama Islam dan dikhawatirkan merupakan sasaran empuk para anggota NII dalam merekrut korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar