Ambon (KM) - Dua pemuka agama Kristen di Maluku mengimbau seluruh umat kristiani di daerah ini untuk menjaga kesakralan bulan suci ramadhan.
"Sebagai umat beragama kita terpanggil untuk mendukung pelaksanaan ibadah dengan menjaga kondisi keamanan di provinsi Maluku agar tetap kondusif," kata Ketua Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode, Pdt. John Ruhulessin, di Ambon, Jumat.
Senada Ruhulessin, Uskup Diosis Amboina, Mgr.P.C. Mandagie, di Ambon, Jumat, mengimbau umat Katolik untuk menjaga kondisi keamanan.
"Tidak hanya saat bulan puasa. Tradisi "Pela Gandong" antarkampung maupun negeri hendaknya tetap dijaga dalam hubungan orang bersaudara di Maluku," katanya.
Ruhulessin mengatakan, puasa merupakan ibadah yang dilakukan umat Islam dalam rangka berbuat baik dan turut merasakan penderitaan sesama manusia.
Karena itu, umat kristiani harus menghormatinya dan ikut menciptakan situasi kondusif saat basudara muslim menunaikan ibadah itu.
"Saya minta seluruh umat Kristen di Maluku untuk menjaga sikap saling menghargai dan menciptakan toleransi antarsesama, agar tali persaudaraan yang sudah terjalin baik selama ini tetap terpelihara dengan baik," katanya.
Menurut dia, toleransi antarumat hendaklah diwujudkan dengan tidak melakukan aktivitas yang menggangu jam ibadah serta tidak makan di hadapan basudara muslim yang menunaikan puasa.
Ia menambahkan, upaya menjaga stabilitas keamanan juga harus dilakukan bekerja sama dengan pemerintah dan TNI/Polri.
"Lewat kerja sama ini diharapkan dapat terjalin sinergi dalam menciptakan suasana aman dan damai. Kita juga berdoa bersama agar ibadah puasa berjalan dengan lancar," kata Ruhulessin.
Uskup Mandagie menambahkan, rasa persaudaraan dan saling menghargai harus dibina dalam lingkup umat beragama dengan menciptakan suasana yang aman dan tentram.
"Kita terpanggil untuk terus merajut persaudaraan dan menopang aktivitas keagamaan, dengan menjujung tinggi penegakan hukum dan keadilan di provinsi ini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar