Ambon (KM) - Penyelenggaraan kejuaraan terbuka tinju amatir ke-IX Piala Wali Kota Ambon ditangguhkan hingga 25 Juli - 2 Agustus, dengan alasan pertimbangan teknis.
Sekretaris panitia kejuaraan, Robby Sapulette, di Ambon, Jumat mengatakan, semula kejuaraan dijadwalkan berlangsung tanggal 14 - 23 Juli 2011, tapi ditangguhkan agar penyelenggaraannya lebih optimal, baik dari segi peserta maupun prestasi petinju.
"Sejumlah kejuaraan di luar Maluku menjadi pertimbangan ditangguhkan piala Wali Kota Ambon agar memungkinkan peserta dari daerah lain lebih banyak yang siap berlaga di sini," ujarnya.
Saat ini telah terdaftar 54 petinju dari Jakarta, Jabar, Sulsel, Papua, Papua Barat, NTT, Bogor, Bau - Bau, baik atas nama pengurus provinsi, kabupaten/ kota maupun sasana.
Sedangkan di masing - masing pengurus kabupaten/ kota maupun sasana di Maluku siap juga menyukseskan kejuaraan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kota Ambon diperingati setiap 7 September.
"Kami juga sudah mengirimkan undangan ke Malaysia dan Singapura, tapi belum ada konfirmasi keikutsertaan para petinju dari negara tetangga tersebut," kata Robby.
Kejuaraan ini sudah menjadi kalender tetap PB Pertina yang sering dimanfaatkan untuk uji coba petinju ke SEA Games maupun Asian Games sehingga atlet berlaga harus memenuhi persyaratan tersebut dengan melihat datanya di buku catatan (prestasi).
Wali Kota Ambon, Jopi Papilaja, mengatakan event tersebut berdasarkan evaluasi telah mencapai target sebagai ajang ujicoba petinju - petinju Maluku dengan petinju daerah lain untuk menjadi atlet nasional.
"Salah satu tujuan diselenggarakannya event ini adalah sebagai arena ujicoba kemampuan para petinju di Maluku dengan petinju dari daerah lainnya yang hasilnya telah menyumbangkan atlet berprestasi tingkat nasional maupun regional," ujarnya.
Dia mengakui event perhelatan delapan kali sebelumnya sudah mengorbitkan sejumlah petinju yang terjaring masuk Pelatnas, selanjutnya dipersiapkan mewakili Indonesia di tingkat regional hingga internasional.
"Kami bangga karena Ambon telah menjadi suatu kiblat arena tinju nasional," tegas Papilaja.
Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Maluku tersebut juga menyoroti banyaknya petinju asal daerah ini yang membela daerah lainnya dalam kejuaraan tinju di tingkat nasional harus diapresiasi sebagai suatu bentuk keberhasilan yang patut dibanggakan karena pembinaan atlet yang dilakukan tidak semata-mata untuk melahirkan atlet nasional.
"Jumlah petinju di Maluku sudah cukup banyak, sehingga memungkinkan sejumlah atlet hijrah ke daerah lain dengan pertimbangan bonus lebih besar maupun tersedia jaminan masa depan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar