Sentani (KM) - Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari nampak cukup memprihatinkan karena dari sekian banyak pasien antri untuk mendapatkan pelayanan medis hanya dilayani satu orang dokter
Pantauan ANTARA di UGD RSUD Yowari, Senin sejumlah keluarga pasien mengeluh dengan pelayanan dari RSUD Yowari hanya menempatkan satu tenaga dokter.
Seorang keluarga pasien balita Soni mengatakan kekurangan dokter itu tidak boleh dibiarkan karena pelayanan di UGD itu sangat vital sekali sebab berkaitan dengan kondisi emergency pasien.
"UGD itu tempat pelayanan paling vital sehingga harus ditangani oleh beberapa dokter, karena pelayanan di UGD merupakan pusat pertolongan pertama bagi pasien," katanya.
"Sekarang belum ada keluarga pasien komplein, jadi masih aman-aman saja, namun cepat atau lambat pasti akan ada komplein dari masyarakat yang merasa korban atas pelayanan dokter tidak maksimal di UGD RSUD Yowari," lanjutnya.
Ia mengatakan hal ini harus diperhatikan oleh pihak rumah sakit karena menyangkut nyawa manusia.
Dikatakan jika tenaga dokter kurang seharusnya pihak rumah sakit menerima tenaga dokter dengan jumlah yang banyak pada saat penerimaan CPNS atau honorer.
Soni mengatakan dari informasi yang diperoleh dari petugas di UGD saat ini RSUD Yowari kekurangan tenaga dokter, ada yang keluar karena lulus PNS di kabupaten lain, sementara dokter yang ada dibagi ke ruang lain seperti ke poliklinik.
"Katanya sebagian dokter keluar, yang ada sekarang hanya beberapa saja itu pun katanya dibagi lagi ke ruang lain, sehingga di UGD hanya satu dokter saja," terangnya.
Sementara itu pasien Ridwan meminta pimpinan RSUD Yowari agar mengambil kebijakan dengan memfokuskan pelayanan dokter di UGD ketimbang di Poliklinik, karena UGD perlu pelayanan maksimal dari para dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar