Cuaca dingin di Greenland pada Abad 12 diduga membantu menjelaskan mengapa pemukim Viking menghilang dari pulau tersebut, kata beberapa ilmuwan pada awal pekan ini.
Di dalam laporan mereka, yang menata-kembali temperatur dengan meneliti endapan danau di bagian barat Greenland sekitar 5.600 tahun lalu, juga menunjukkan pada jaman dulu, pemukim prasjarah juga harus menghadapi perubahan kejam cuaca di Greenland, yang berlapis es.
"Cuaca memainkan peran besar pada menghilangnya pemukim Viking dari Greenland," demikian penjelasan Brown University di Amerika Serikat, dalam satu pernyataan tentang temuan bahwa temperatur rata-rata merosot 4 derajat Celsius dalam 80 tahun dari sekitar 1100.
Perubahan semacam itu kurang-lebih sama dengan temperatur rata-rata saat ini di Edinburgh, Skotlandia, yang merosot hingga menyamai cuaca di Reykjavik, Islandia. Temperatur tersebut akan jadi kemunduran bagi produksi ternak dan tanaman, demikian antara lain isi pernyataan itu --sebagaimana disiarkan Reuters, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis (2/6).
"Ada kecenderungan temperatur jadi dingin secara pasti di wilayah tersebut tepat sebelum menghilangnya warga Norwegia kuno tersebut," kata Willliam D'Andrea dari Brown University, penulis utama studi itu --yang disiarkan di jurnal AS, Proceedings of the National Academy of Sciences.
Para peneliti memiliki sedikit catatan tertulis atau arkeologis guna memperkirakan mengapa pemukim Viking meninggalkan koloni mereka di sisi barat pulau tersebut pada pertengahan 1300-an dan sisi timur pada awal 1400-an.
Konflik dengan suku asli Inuit, pencarian lahan perburuan yang lebih baik, tekanan ekonomi dan perubahan cuaca, yang diduga disebabkan oleh perubahan sinar Matahari atau letusan gunung berapi, dapat menjadi faktor penyebab.
"Es Kecil"
Para ilmuwan sebelumnya telah menduga bahwa cuaca yang menjadi dingin sebelum "Era Es Kecil" dari 1400-an secara bertahap memperpendek musim tanam dan menambah luas laut es, yang menghambat hubungan pelayaran dengan Islandia atau negara Nordik.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat dan Inggris, menambahkan temperatur Abad 12 --yang sebelumnya tak diketahui-- sebagai kemungkinan pemicu menghilangnya koloni Viking.
Kaum Viking tiba di Greenland pada 980, selama masa hangat seperti saat ini.
"Ada jeda, ketika musim panas panjang dan nyaman, dan kemudian secara tiba-tiba dari tahun ke tahun, terjadi lah kecenderungan cuaca yang menjadi dingin, dan musim panas bertambah pendek serta udara jadi lebih dingin," kata D'Andrea.
Studi tersebut juga bahkan melacak pergeseran lebih awal perubahan cuaca mengenai kemunculan dan menghilangnya manusia pra-sejarah di Greenland, yang dimulai dengan kebudayaan Shaqqaq --yang hidup sekitar 4.500 tahun lalu hingga 2.800 tahun lalu.
Para ilmuwan khawatir pemanasan Abad 21 disebabkan oleh perubahan iklim, yang dipicu oleh penimbunan gas rumah kaca dari hasil perbuatan manusia.
Peningkatan pemanasan global dapat mengakibatkan pencairan lapisan es di Greenland, sehingga menaikkan permukaan air laut di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar