Ambon (KM) - Pemerintah Kota Ambon membutuhkan dana segar sebesar Rp30 miliar untuk memperbaiki berbagai kerusakan akibat banjir dan tanah longsor yang melanda ibu kota provinsi Maluku itu sejak satu bulan terakhir.
"Dibutuhkan dana Rp30 miliar untuk menangani memperbaiki berbagai fasilitas umum yang rusak akibat tanah longsor dan banjir yang melanda Kota Ambon selama sebulan terakhir," kata Kadis Pekerjaan Umum (PU) Maluku, Broery Nanulaitta, di Ambon, Rabu.
Dia mengatakan, hujan lebat tanpa henti yang mengguyur Kota Ambon dalam sebulan terakhir telah mengakibatkan terjadinya berbagai kerusakan fasilitas sosial dan infrastruktur di 29 titik kerusakan akibat banjir dan tanah longsor pada lima kecamatan di Ambon.
Hujan lebat mengakibatkan akses transportasi lumpuh dari dan ke kecamatan Leitimur Selatan karena ruas jalan rusak dan ambruk serta tertutup material longsoran di tujuh titik.
Selain itu, talud pada beberapa bantaran sungai juga roboh sehingga air meluap dan merendam ratusan rumah penduduk, ruas jalan serta longsoran pada leleng gunung dan bukit di beberapa kawasan di Ambon.
"Berbagai kerusakan ini menjadi prioritas dan perlu segera diperbaiki, sehingga tidak menimbulkan penderitaan masyarakat berkepanjangan," katanya.
Dia mengakui, pihaknya telah mengajukan usulan anggaran rehabilitasi dan tanggap darurat sebesar Rp30 miliar ke pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Dana ini dibutuhkan untuk merehabilitasi berbagai kerusakan tidak hanya akibat bencana yang terjadi tahun ini, tetapi juga pada tahun 2010 lalu," katanya.
Dari keseluruhan dana itu, tahap pertamanya dibutuhkan Rp18 miliar untuk menangani kerusakan yang tergolong sangat parah akibat banjir dan longsor dan berbagai kawasan di Ambon.
Dia menegaskan, anggaran yang diajukan itu didasarkan hasil analisis, perhitungan serta kriteria penanganan.
"Kami menggunakan skala prioritas dalam memperbaiki berbagai sarana dan prasarana sosial yang rusak, sehingga tidak berdampak kerusakannya menjadi lebih parah dan merugikan masyarakat," kata Nanulaitta.
Jumlah pengungsi di Kota Ambon akibat bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak April hingga akhir Mei 2011 berdasarkan data yang dikeluarkan Dinas Sosial Kota Ambon tercatat sebanyak 324 KK.
Dari jumlah itu, 110 kepala keluarga (KK) merupakan korban banjir dan 224 lainnya korban tanah longsor.
Jumlah pengungsi terbanyak dialami warga Desa Wailela dan Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon yakni 275 KK atau 892 jiwa, 134 KK terkena mengalami banjir dan 141 KK lainnya akibat tanah longsor yang menutupi sebagian besar rumah saat Kota Ambon diguyur hujan lebat pada 13 Mei 2011.
Sedangkan 49 KK lainnya terdapat pada beberapa desa dan kelurahan di wilayah Kota Ambon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar