Ambon (KM) - Kementerian perhubungan tahun anggaran 2011 membenahi sejumlah fasilitas di bandara Rar Gwamar, Dobo, ibu kota kabupaten Kepulauan Aru, provinsi Maluku, kata Kadis perhubungan setempat, Jimmy Anggrek.
"Kemenhub bantu membenahi tempat parkir pesawat dan jalan masuk, menyusul perpanjangan maupun pelebaran landasan pacu pada 2010," katanya, Rabu.
Dua fasilitas tersebut sedang dirampungkan dengan pengelolaannya dilaksanakan pihak bandara.
Kemenhub pada 2010 memperpanjang landasan pacu bandara Rar Gwamar dari 850 meter menjadi 1.100 meter sehingga bisa didarati pesawat Trigana Air dengan kapasitas 42 tempat duduk (seat).
Sebelumnya dengan landasan pacu hanya 850 meter, hanya bisa didarati pesawat Merpati jenis Cassa 212 dengan kapasitas 18 tempat duduk.
Jimmy mengakui telah mengusulkan ke Kemenhub untuk memperpanjang landasan pacu 300 meter lagi. "Saya sudah diberitahukan, melalui APBN Perubahan 2011 Kemenhub akan menambah landasan pacu sepanjang 100 meter dan realisasinya dijadwalkan pada Agustus nanti," katanya.
Pada kesempatan lain Ketua Bappeda Kepulauan Aru, Arens Uniplaitta mengemukakan sedang mengusulkan ke Kemenhub agar landasan pacu bandara Rar Gwamar diperpanjang menjadi 1.400 meter.
"Mendorong pembangunan serta mengoptimalkan kinerja pemerintahan dan pelayanan sosial dibutuhkan penerbangan ke Dobo, minimal pesawat jenis Fokker karena pengguna jasa transportasi udara tersebut relatif tinggi," ujarnya.
Apalagi dibutuhkan cargo untuk pengangkutan hasil perikanan dan kelautan untuk tujuan ekspor jenis ikan tertentu maupun udang.
"Kami juga telah memanfaatkan penyelenggaraan rapat koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan Daerah Perbatasan (P2DP) di Dobo pada 29 Maret-1 April 2011 meminta perutusan Kemenhub yang hadir agar membantu pembangunan sarana maupun prasarana perhubungan, termasuk perpanjangan dan perluasan bandara Rar Gwamar," kata Arens.
Kepulauan Aru dimekarkan dari Maluku Tenggara pada 7 Januari 2004 dengan sekitar 37,7 persen dari penduduk sebanyak 83. 634 jiwa tergolong miskin karena keterisolasian wilayah untuk mengopimalisasi pemanfaatan maupun pengelolaan potensi sumber daya alam, terutama hasil perikanan dan kelautan, migas dan pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar