Jakarta (KM) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri, Pertahanan, Intelijen), Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, Osama bin Laden dengan Al Qaedah-nya pernah mau bangun pusat pelatihan (teroris) di Indonesia, juga di Filipina.
Purnawirawan jenderal yang banting stir jadi Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan itu kepada ANTARA, Rabu, menjawab pertanyaan, bagaimana efek langsung pasca kematian pendiri dan pemimpin Al Qaedah itu terhadap aksi-aksi terorisme di Indonesia.
Karenanya, demikian Tubagus Hasanuddin, maksimalkan kewaspadaan tetap jangan dikendorkan guna mengantisipasi hal-hal berbau teror dan aksi anarki bahkan radikalisme lainnya di Tanah Air.
"Ingat pula, Al Qaedah selaku kelompok yang dicap sebagai organisasi penebar teror, memiliki jaringan global, menembus ke mana-mana, termasuk di sini," ungkapnya melalui jaringan komunikasi, langsung dari Majalengka.
Di sela-sela sedang meninjau daerah pemilihan (Dapil) IV Jawa Barat (Jabar) ini, Tubagus Hasanuddin menunjuk teror 'Bom Bali I' dan 'Bom Bali II'.
"Bukankah target dan motivasi dua teror dahsyat itu sangat mirip dengan visi Osama dengan Al Qaedah-nya yang anti Barat, dalam hal ini Amerika," tanyanya.
Ia kemudian mengingatkan tentang tokoh dan jaringan tertentu.
Selanjutnya, tuturnya, Osama bin Laden di lingkungan orang-orang ini, dianggap sebagai figur dan lambang perlawanan.
"Sehingga bisa jadi (dengan tewasnya Osama in Laden dalam suatu penyergapan oleh pasukan khusus 'Navy Seal' AS), akan ada semacam aksi balas dendam," ujarnya.
Inilah, yang menurutnya harus mendapat atensi serta diwaspadai.
"Harus tetap mewaspadai segala yang bakal berkembang. Saya percaya, tewasnya Osama tak serta merta segalanya jadi aman. Ingat, sekali lagi, ini jaringan global dan berideologi khas, yakni anti Barat," pungkas Tubagus Hasanuddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar