Ambon (KM) - Provinsi Maluku menempati peringkat 12 secara nasional untuk tingkat kelulusan dengan hanya 93 siswa dari 21.750 peserta yang tidak lulus Ujian Nasional (UN).
Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Maluku, Salim Kairoty membenarkan prestasi yang diraih Maluku, khususnya untuk tingkat kelulusan dengan menduduki posisi 12 secara nasional.
"Tingkat kelulusan siswa SMA/MA dan SMK di maluku naik ke peringkat 12 dari tahun sebelumnya di posisi 25," katanya.
93 siswa yang tidak lulus itu yakni 80 siswa SMA, enam siswa Madrasah Aliyah (MA) dan sisanya tujuh siswa SMK.
Siswa SMA yang tidak lulus terbanyak di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) 49 siswa, diikuti Maluku Barat Daya (MBD) delapan siswa, Kota Tual enam siswa, Maluku Tenggara Barat (MTB) empat siswa, Kota Ambon tiga siswa serta Maluku Tengah dan Maluku Tenggara masing-masing lima siswa.
Sedangkan siswa MA yang tidak lulus yakni Maluku Tengah (Malteng) tiga orang serta Ambon, Tual dan Buru masing-masing satu. SMK yang tidak lulus yakni Ambon lima orang serta malteng dan MTB masing-masing satu siswa.
Kairoty yang didampingi Ketua Panitia Ujian Nasional, Andre Jamlaay, menandaskan presentasi kelulusan siswa SMA di maluku sebesar 99,51 persen, sedangkan atau naik darei tahun sebelumnya 99,55 persen atau meningkat 6,96 persen.
Tingkat MA tahun sebelumnya tercatat 84,52 dan tahun ini mengalami kenaikkan 99,52 persen atau meningkat 14,99 persen, sedangkan SMK meningkat 3,92 persen dari 96,01 persen dari tahun sebelumnya menjadi 99,93 persen.
"Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai persiapan yang sudah dilakukan jauh sebelumnya," katanya.
Menghadapi UN, pihak Diknas Maluku memberlakukan tiga kali uji coba ujian dengan berbagai materi dan bahan pelajaran yang dibutuhkan.
"Keberhasilan ini harus terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang karena berdampak terhadap mutu pendidikan di daerah ini," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar