Ambon (KM) - Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Beny Gaspersz mengatakan, Ditjen Perhubungan Udara Dephub pada 2011-2012 akan memperpanjang landasan pacu lima Bandara di Kabupaten/Kota di provinsi ini untuk menunjang kelancaran transportasi udara.
"Rata-rata landasan pacu pesawat di Maluku memiliki panjang 750 hingga 900 dan hanya bisa disinggahi oleh pesawat tipe Cassa," kata Gaspersz, di Ambon, Selasa.
Landasan pacu yang akan diperpanjang masing-masing berada di Kota Tual, Dobo (Kabupaten Aru), Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Namrole Kabupaten Buru Selatan (Busel).
Menurut Gaspersz, landasan tersebut diperpanjang menjadi 1.200 meter sehingga bisa didarati pesawat jenis Hercules 130, ATR72 , ATR 42, DHC.7 serta Cassa 212," ujarnya.
Gaspersz mengatakan, umunya penerbangan perintis dari Bandara Pattimura Laha menuju Tual, Dobo Kisar, dan Namrole, Soumlaki dan sejumlah daerah lain di Maluku hanya mampu dilayani pesawat jenis Merpati dan Cassa dengan kapasitas tempat duduk kurang dari 20 penumpang.
"Dengan perpanjangan landasan pacu diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi udara di daerah ini, " ujarnya.
Selain perpanjangan landasan Kemenhub juga akan membangun lapangan terbang baru di Tepa dan Moa yang ditetapkan sebagai ibu kota defenitif Kabupaten MBD.
"Dokumen sedang disiapkan. Kami berharap tahun 2011 lapter tersebut sudah dibangun," tandasnya.
Menurutnya, seluruh biaya perpanjnagan dan pembangunan lapangan terbang Moa berasal dari APBN.
"APBD kita masih terbatas sehingga seluruhnya dibiayai melalui alokasi dana APBN," kata Gaspersz tanpa menyebut besaran anggaran.
Ia juga menambahkan, untuk meminimalisir kecelakaan penerbangan baik perintis maupun domestik di Maluku, pihaknyanya senantiasa berkoordinasi dengan Departeman Perhubungan Udara untuk mengevaluasi kondisi pesawat yang beroperasi di daerah setempat.
"Kami selalu berkoordinasi dengan Dephub untuk mengevaluasi kondisi pesawat setiap enam bulan sekali," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar