Ambon (KM) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Maluku mendorong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat melakukan pembenahan terhadap 94 situs purbakala yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.
"Komisi melihat langkah ke arah pembenahan situs ini belum terlalu jelas strategisnya dan program Disbudpar masih memprioritaskan program yang bersifat promosi dan sentuhan terhadap pembenahan situs purbakala belum terlalu kuat," kata Ketua Komisi D, DPRD Maluku, Suhfi Madjid di Ambon, Jumat.
DPRD juga menginginkan pembenahan situs-situs untuk dikembangkan sebagai episentrum objek pariwisata Maluku sehingga langkah Disbudpar melakukan program ini sangat tepat dan harus didukung.
Karena keberadaan situs-situs purbakala ini sudah pernah menjadi sasaran kegiatan ekspedisi para arkeolog asal Eropa seperti K.W Gallis dan Josef Roder dari Belanda, jauh sebelum Indonesia merdeka.
Sejumlah situs purbakala di Maluku yang dijadikan objek wisata misalnya di Sawai, Kabupaten Maluku Tengah yang terdapat lukisan dinding cadas dimana lokasi ini ditemukan Gallis dan Roder dalam ekspedisi Fronebius sekitar tahun 1937.
Objek-objek seni cadas ini bermotifkan matahari, kadal, cap tangan maupun perahu.
Situs serupa yang menggambarkan keseharian masyarakat yang sudah berusia ribuan tahun dari jaman megalitikum ini juga ada di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara dan Kabupaten Kepulauan Aru.
"Komisi berharap Disbudpar menyusun program perencanaan yang baik dalam melakukan pembenahan situs-situs purbakala yang ada sehingga bisa menarik wisatawan asing maupun para peneliti berkunjung ke Maluku," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar