Jakarta (KM) - Koordinator Nasional Aliansi Soehartois Patriot Pelopor Pembangunan Republik Indonesia, Jantje Worotitjan menegaskkan, pihaknya akan konsisten berjuang menegakkan ajaran Soeharto yang diformulasikan ke dalam "lima pilar Soehartoisme".
"Lima Pilar dimaksud, ialah, Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika, Kerukunan Umat Beragama," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Selaku Koordinator Nasional (Kornas) Aliansi Soehartois Patriot Pelopor Pembangunan Republik Indonesia (ASPPPRI), ia juga mengingatkan kepada seluruh 'slag orde' di seluruh pelosok Nusantara, agar tidak ada tawar menawar lagi dengan 'Lima Pilar Soehartoisme' yang bersandar pada ajaran Presiden ke-2 RI ini.
"Tidak bisa ada ideologi lain di negeri kebangsaan yang bhineka dan bersatu ini. Segala macam bentuk penyesatan, apakah itu melalui pancingan perilaku 'hedon' ataupun dengan memanipulasi agama, tak akan pernah dilayani kaum Soehartois," tegasnya lagi.
Karenanya kepada seluruh aktivis ASPPPRI, Jantje Worotitjan juga mengingatkan agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi pihak-pihak pengganggu laten, baik ekstrim kiri maupun esktrim kanan.
"Namanya ideologi atau paham ekstrim, apakah kiri atau pun kanan, harus ditolak, karena tak sesuai dengan nurani yang sesungguh-sungguhnya dari kaum nasionalis Pancasila, termasuk kaum Soehartois," tandasanya.
Jantje Worotitjan kemudian memaparkan kerjasamanya dengan Institut Studi Nusantara (ISN) menggelar 'tjatur wicara' Pancasila, yakni pada 1 Juni (Lahirnya Pancasila), 5 Juli (Dekrit Presiden), 18 Agustus (Pembukaan UUD 1945 serta 1 Oktober (Penyelamatan Pancasila).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar