Jakarta (KM) Sebanyak 170 ribu kematian pada anak dan bayi di bawah usia dua tahun terjadi setiap tahun membuat sebuah perusahaan farmasi berbasis penelitian GlaxoSmithKline (GSK) mengadakan edukasi mengenai bahaya meningitis pada anak.
Edukasi yang dilakukan GSK mengusung judul "Love and Protected".
Edukasi yang ditujukan pada masyarakat khususnya orang tua bermaksud meningkatkan kesadaran akan penyakit mematikan ini melalui seminar bertema "Join Hands Agains Meningitis" (Mari gandengkan tangan lawan Meningitis), kata Direktur Business Unit GSK, Indrawati Taurus kepada pers di Jakarta, Senin.
Indrawati Taurus mengatakan, GSK akan terus melakukan riset dan pengembangan untuk dapat mencegah penyakit meningitis tersebut.
"Kami telah mendedikasikan lebih dari 50 tahun untuk menyediakan vaksin bagi populasi yang paling berisiko di belahan dunia manapun. Dalam rangka Hari Meningitis Dunia, GSK mengajak semua pihak untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dan meningkatkan kesadaran terhadap penyakit mematikan ini,? katanya.
Sementara itu, Spesialis Tropik Infeksi KFUI RSCM, dr Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), menjelaskan, meningitis adalah radang pada meningen (selaput otak) - selaput yang melindungi otak dan sum-sum tulang belakang.
Penyebab tersering penyakit meningitis adalah infeksi virus dan bakteri, sementara penyebab yang jarang adalah mikroorganisme dan dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu. Meningitis yang disebabkan virus tidak berbahaya dan sembuh tanpa perawatan khusus.
Sementara meningitis karena bakteri lebih berbahaya karena penyebarannya yang cepat serta mengancam jiwa, sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai darurat medis, tuturnya.
Menurut Hingky, Streptococcus pneumokokus dan haemophilus influenza tipe b (HiB) adalah bakteri penyebab meningitis.
Selain itu, dari Dep. Ilmu Kesehatan Anak FKUI divisi Neurologi, dr. Hardiono Pusponegoro, Sp.A (K) yang merupakan salah satu pembicara mengatakan, seseorang dapat terkena meningitis, karena Sebagian besar bakteri penyebab meningitis hidup di dalam tenggorokan atau amandel orang yang tidak sakit.
Bila terjadi kerusakan selaput lendir tenggorokan, bakteri dapat masuk ke dalam darah, masuk ke paru-paru menyebabkan radang paru yang berlanjut ke selaput otak.
Sebagai mekanisme pertahanan tubuh, di otak dan selaput otak terjadi reaksi peradangan dengan pembentukan sel-sel radang. Bakteri bersama sel-sel radang ini menyebabkan kerusakan pada otak, yang sering berakhir dengan kematian, jelasnya.
Ia mengatakan, gejala meningitis disebabkan bakteri adalah demam, penurunan kesadaran, dan kuduk menjadi kaku. Pada bayi, gejalanya sering tidak khas berupa demam, suhu justru turun, lemas, sulit minum, muntah, diare, sesak napas, kejang, dan/ atau ubun-ubun besar membonjol.
Pada anak lebih besar, akan mengalami demam, nyeri kepala, mual, muntah, kebingungan, dan lemah. Gejala kaku kuduk ditemukan pada 75% anak. Akhirnya anak dapat meninggal. Kematian terjadi pada 10-80% anak, tergantung umur anak, penyebab, kecepatan pengobatan dan lain-lain.
Di antara kasus yang hidup, sebanyak 50-80% mengalami kecacatan berupa kelumpuhan, gangguan pendengaran, kurang kemampuan belajar, keterbelakangan mental dan epilepsi
Hardiono menegaskan, meningitis dapat diobati dengan pemberian antibiotika secepatnya. Namun pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Meningitis dapat dicegah dengan vaksin Hib dan Streptococcus pneumonia. Untuk mendapat perlindungan yang baik, sesuai rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) vaksin harus dimulai sedini mungkin sejak anak berumur 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Kemudian dilakukan ulangan satu tahun kemudian.
"Pencegahan terhadap meningitis dapat menurunkan angka kematian pada bayi dengan signifikan," ucapnya.
GSK adalah salah satu perusahaan terdepan di dunia di bidang farmasi dan kesehatan yang berbasis penelitian. GSK yang beroperasi di 114 negara berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sehingga masyarakat dapat ?Berbuat Lebih Banyak, Merasa Lebih Baik, dan Hidup Lebih Lama. (Do More, Feel Better, Live Longer).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar